Menteri Jonan Harap Putra-Putri Papua Bisa Pimpin PT Freeport Indonesia | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Doc. Kementerian ESDM

Menteri Jonan Harap Putra-Putri Papua Bisa Pimpin PT Freeport Indonesia

Ceknricek.com -- Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap putra-putri Papua dapat memimpin PT Freeport Indonesia (PT FI). Hal ini diungkapkan Jonan dalam kunjungannya ke PT FI, Jumat (3/5).  

Dilansir laman website esdm.go.id, Rabu (8/5), Jonan mengatakan pasca akuisisi 51% saham PT FI oleh PT Inalum, Indonesia masih memiliki waktu 20 tahun untuk belajar bersama operator tambang saat ini, sebelum sepenuhnya dikelola bangsa Indonesia pada tahun 2041 mendatang.

"Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam proses pengalihan saham 51% saham PT Freeport Indonesia mengatakan kepada saya, kira-kira kalau pengalihan saham PT Freeport Indonesia 51% bagaimana? Saya bilang cukup, Pak, untuk 20 tahun ke depan sampai tahun 2041. Nah, dalam proses ini adalah proses bagaimana putra-putri bangsa, terutama putra dan putri Papua belajar mengelola pertambangan yang sedemikian hebat, yang sedemikian komplek dan rumit, ini mungkin termasuk kegiatan pertambangan bawah tanah yang paling kompleks di dunia," ujar Jonan.

Menurut Jonan, kesempatan belajar selama 20 tahun ini dapat dimanfaatkan putra-putri Papua agar kelak ada di antara mereka yang menjadi pimpinan di PT FI.

"Nah, ini ada 20 tahun untuk belajar, nanti anak-anak yang masih pakai baju merah dan putih, dan juga anak-anak yang masih remaja sekarang mungkin bisa jadi pemimpin PT Freeport Indonesia di masa mendatang. Setelah tahun 2041 mudah-mudahan anak-anak kita bisa mengelola PT Freeport Indonesia di masa depan sepenuhnya," lanjut Jonan.

Foto: Doc. Kementerian ESDM

Proses belajar ini sangat diperlukan agar siap untuk mengelola. Secara teknologi anak-anak bangsa mampu, namun secara disiplin yang konsisten untuk menjaga keselamatan kerja harus belajar bagaimana mengelola keselamatan dan keamanan kerja semaksimal mungkin.

"Kan operasi ini berjalan setiap hari, setiap detik, setiap jam, 24 jam satu hari, 30 hari satu bulan, dan 365 hari satu tahun. Nah, memang konsistensi ini yang amat sangat diperlukan. Kita kalau bicara atau secara teori Bapak-Bapak yang dipertambangan ini bisa, tapi penerapan secara konsisten ini yang amat sangat dibutuhkan, nah, ini kita punya waktu 20 tahun," kata Jonan.

Jonan menepis kekhawatiran sebagian masyarakat Papua yang mengatakan bahwa tambang Freeport akan habis saat diserahkan sepenuhnya kepada bangsa Indonesia.

"Apabila dilakukan kegiatan operasi pertambangan dengan kapasitas yang sama seperti sekarang, kira-kira 3 juta ton setahun, setelah 2041 kalau dari cadangan yang sudah terbukti itu masih bisa ditambang hingga 15 tahun. Tetapi jika kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru dilakukan mungkin 100 tahun juga belum habis. Jadi, masih ada kedepan itu banyak sekali, setelah tahun 2021 mungkin masih tambah 100 tahun lagi," kata Jonan.

Terkait dengan kelestarian lingkungan hidup di sekitar wilayah kerja PT FI Menteri Jonan meminta kepada semua pihak untuk bersama menjaga dan lingkungan sekitar tambang jangan sampai kita mewarisi kerusakan lingkungan kepada generasi anak cucu kita.

"Kepada semua pihak, Bapak tokoh adat, Bapak Uskup juga harus didorong pelestarian lingkungan hidup, karena lingkungan yang kita huni ini bukan warisan nenek moyang kita, ini milik Tuhan, ini adalah titipan anak cucu kita dikemudian hari. Ini yang harus kita jaga supaya anak cucu kita itu bisa hidup dengan lebih baik," kata Jonan. 



Berita Terkait