Menteri KKP Edhy Prabowo Jajaki Kerjasama Dengan Prancis Atasi Sampah Plastik | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: KKP

Menteri KKP Edhy Prabowo Jajaki Kerjasama Dengan Prancis Atasi Sampah Plastik

Ceknricek.com -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sedang menjajaki kerjasama dengan Prancis dalam mengatasi sampah plastik di laut, yang kini menjadi salah satu permasalahan di kawasan perairan baik nasional maupun internasional.

"Kami tahu bahwa sumbernya itu bukan hanya dari warga pesisir tetapi juga sampah rumah tangga masyarakat umum yang akhirnya bermuara di sungai. Oleh karena itu, kami sedang menggalakkan program mengatasi persoalan ini," kata Menteri Edhy dalam siaran persnya, Sabtu (30/11).

Ia menambahkan, dalam pertemuan dengan Dubes Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, di kantor KKP, Jakarta, Kamis (28/11), diperoleh informasi bahwa Pemerintah Prancis melalui Agence Française de Développement (AFD) memiliki kolaborasi dengan Institut Riset dan Pembangunan (IRD) untuk mendapatkan pembiayaan riset pemodelan sampah plastik dari sungai yang bermuara di laut.

"Jika dibutuhkan, kami bersedia untuk berbagi pengetahuan terkait hal ini," ucap Dubes Oliver seperti dikutip Edhy Prabowo.

Menteri Edhy menyambut baik niat tersebut. Ia mengatakan saat ini Indonesia terus menggiatkan advokasi dan penyadaran kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.

Baca Juga: KKP Jalin Kerja Sama Kemaritiman dengan Maroko

Sebelumnya, terkait permasalahan sampah plastik, anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) perlu diperbanyak pembangunannya di berbagai daerah sebagai solusi krisis energi.

Ia menyebutkan langkah pemerintah yang menargetkan pembangunan 12 PLTSa pada 2022 layak untuk diapresiasi.

"Upaya ini adalah langkah konkret pemerintah dalam mengejar target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi nasional Indonesia pada tahun 2025," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Apalagi, lanjutnya, pemerintah telah mengeluarkan PP 79/ 2014 untuk memprioritaskan pengembangan energi nasional didasarkan pada prinsip memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.

Menurut dia, pembangunan PLTSa tersebut merupakan salah satu langkah tepat dalam mengelola permasalahan sampah perkotaan di Indonesia.

"PLTSa ini menjadi solusi alternatif dalam memenuhi strategi penerapan teknologi penanganan sampah yang ramah lingkungan dan tempat guna. Jadi, tidak hanya mengantisipasi krisis energi, namun sekaligus sebagai solusi menuju lingkungan yang bersih dan sehat," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kehadiran 12 PLTSa bakal menghasilkan total kapasitas 234 MW dari produksi sekitar 16.000 ton sampah.

Apakah kerjasama KKP dengan Prancis juga mencakup pemanfaatan sampah plastik untuk pembangkit tenaga listrik? Kita tunggu saja.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait