Ceknricek.com -- Kabupaten Merauke kembali mengekspor produk non migas berupa beras sebanyak 12 ton ke negara Papua Nugini, dan plywood 6.126 m3 tujuan Oman dan UEA.
Dilansir laman website Kementerian Pertanian (Kementan) pertanian.go.id, Rabu (3/4), Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanan (Barantan) Sriyanto mengatakan, kegiatan ekspor tersebut dimulai perdana pada 2017 dan berlanjut sampai tahun ini. Menurut Sriyanto, dari data yang tercatat di Barantan, selain padi, Merauke juga memiliki produk unggulan ekspor diantaranya gambir, kopra, dan gaharu.
"Potensi tersebut pada 2018 tercatat sebesar 2.646,15 ton atau senilai Rp66 M untuk komoditas gambir. Sementara untuk kopra, dalam triwulan pertama tahun 2019, tercatat 89 ton dengan nilai Rp3,1 M. Sedangkan ekspor gaharu pada triwulan pertama juga tercatat sebanyak 6,9 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp2 M," ujarnya.
Sriyanto menambahkan secara keseluruhan, Provinsi Papua punya banyak potensi komoditas pertanian yang bisa optimalkan.
Menurut data Kementan, pada 2018 Provinsi Papua telah melakukan ekspor komoditas pertanian dengan nilai USD8.200.925 atau sekitar Rp114,81 M. Komoditas unggulannya berupa kelapa sawit, gandum, biji moster, susu, kacang mede, lemak, pakan hewan, gula tebu, kakao dan kedelai. Bahkan tomat, cabai, jagung, dan umbi kayu pun diekspor hingga mancanegara.
Sriyanto menambahkan, Barantan lewat program Agro Gemilang (Ayo Galakkan Ekspor Generasi Millenial Bangsa) bisa membantu para calon eksportir agar dapat menyiapkan komoditasnya sesuai persyaratan SPS (sanitary dan phytosanitary) dari negara tujuan.