Ceknricek.com - Melukis di atas kain sutra bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan kemampuan tinggi untuk menciptakan karya seni yang indah itu. Perancang dari Bandung, Jawa Barat, Sonya Morina, memberikan konsep berbeda dan unik pada rancangan busananya di Indonesia Fashion Week 2019.
Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Desain kontemporer yang dirancang Sonya mencampurkan beragam pola dan motif tenun nusantara yang lekat dengan tradisi. Bertemakan The Orient, Sonya ingin menonjolkan kelembutan dan keindahan wanita Indonesia.
“Tidak mudah mendesain dengan melukis di atas kain sutra, karena pengerjaan manual butuh proses waktu. Semakin lama mengerjakannya semakin bagus hasilnya. Dengan menggambar setiap hari, kami dapat mengubah wajah ikat tebal, misalnya, menjadi kain tipis sutra yang bisa dipakai sebagai pakaian”, ucap Sonya di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Koleksinya dihiasi burung bangau dan ceri, terinspirasi dari Batik Jawa Hokokai yang dulu sejarahnya dipengaruhi oleh orang Tionghoa. Begitu juga dengan pola dan warna yang dihadirkan dipengaruhi oleh budaya Jepang. Semua koleksi ini melalui proses pewarnaan alam dan menggunakan bahan-bahan material organik.
“Saya senang melihat koleksi kain-kain dari seluruh indonesia dan menyadarkan saya bahwa kekayaan warisan Indonesia dalam bidang tenun dan proses pencelupan tradisional semakin tenggelam ditengah-tengah maraknya produksi skala besar yang menggunakan mesin”, tambah Sonya.
