Narendra Modi Minta Maaf Pada Warga Miskin India Terkait 'Lockdown' | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Narendra Modi Minta Maaf Pada Warga Miskin India Terkait 'Lockdown'

Ceknricek.com -- Perdana Menteri Narendra Modi meminta maaf pada warga miskin India setelah kebijakan karantina atau lockdown di wilayahnya untuk mencegah penyebaran virus korona atau covid-19 menyebabkan kekacauan massal.

"Saya pertama-tama ingin meminta maaf kepada semua warga negara saya. Orang miskin pasti akan berpikir seperti apa perdana menteri ini, yang telah menempatkan kita dalam banyak masalah," kata Modi dalam pidato nasional di radio, Minggu, (29/3).

Dilansir Ruters mengutip Antara, India menetapkan karantina wilayah selama 21 hari sejak Selasa (24/3) waktu setempat. Namun akibat kurangnya perencanaan  yang memadai keputusan itu menyebabkan  rakyat miskin kelaparan dan jutaan lainnya kehilangan pekerjaan.

Dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan pada Minggu, (29/3) Abhijit Banerjee dan Esther Duflo - dua dari tiga pemenang Hadiah Nobel bidang Ekonomi pada tahun 2019 - memperingatkan bahwa dibutuhkan lebih banyak lagi bantuan untuk kaum miskin.

"Tanpa itu, krisis permintaan akan menjadi bola salju ekonomi, dan orang-orang tidak punya pilihan selain melanggar kebijakan," tulis mereka di Indian Express.

Masih ada dukungan luas untuk langkah-langkah kuat untuk menghindari bencana virus korona di India, sebuah negara berpenduduk 1,3 miliar orang di mana sistem kesehatan masyarakatnya buruk.

Narendra Modi Minta Maaf Pada Warga Miskin India Terkait 'Lockdown'
Sumber: Istimewa

Namun para pemimpin oposisi, analis dan bahkan beberapa warga semakin mengkritik implementasinya.

"Sangat memalukan bahwa kami telah mengizinkan setiap warga negara India diperlakukan dengan cara ini & bahwa Pemerintah tidak memiliki rencana darurat untuk eksodus ini," cuit politisi oposisi Rahul Gandhi ketika gambar dan rekaman buruh migran menempuh perjalanan jauh pulang ke kampung halaman dengan berjalan kaki menjadi berita utama media.

Baca juga: Dulu Tolak Lockdown, Sekarang Dukung Lockdown?

Polisi mengatakan empat migran tewas pada Sabtu (28/3) ketika sebuah truk menabrak mereka di negara bagian barat Maharashtra. Di hari yang sama seorang migran pingsan dan meninggal di negara bagian utara Uttar Pradesh saat melakukan perjalanan jalan kaki sejauh 270 kilometer (168 mil) menuju kampung halamannya, menurut seorang pejabat polisi.

"Kami akan mati karena berjalan dan kelaparan sebelum terbunuh oleh korona," kata pekerja migran Madhav Raj (28), saat dia berjalan di jalanan Uttar Pradesh.

Jumlah kasus virus korona yang dikonfirmasi di India naik menjadi 979 pada Minggu, termasuk 25 kematian. Meskipun sebagian besar ahli sepakat bahwa karantina ketat di India diperlukan untuk menjaga penyebaran virus tetap terkendali, dampak ekonomi dari langkah ini menyebabkan kemarahan di kalangan orang miskin.

"Kami tidak punya makanan atau minuman. Saya duduk memikirkan bagaimana memberi makan keluarga saya," kata ibu rumah tangga Amirbee Shaikh Yusuf (50).

"Tidak ada yang baik dari kuncian ini. Orang-orang marah, tidak ada yang peduli pada kita,” tandasnya  saat diwawancarai di perkampungan kumuh Dharavi di Mumbai, sekitar jam makan siang pada Sabtu, (28/3).

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait