Nasib Mata Air di Wadas Jika Dijadikan Tambang Andesit, Ini Kata Ganjar | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Nasib Mata Air di Wadas Jika Dijadikan Tambang Andesit, Ini Kata Ganjar

Ceknricek.com--Tak hanya soal ganti rugi pada pemilih lahan, rencana pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo, juga memunculkan pertanyaan soal nasib mata air di lahan yang akan dijadikan tambang andesit. Kebetulan Andesit yang hendak ditambang itu nantinya akan dipakai untuk material pembangunan Bendungan Bener yang jaraknya 10 kilometer dari Desa Wadas.

Menangapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaparkan peta lokasi penambangan andesit di Desa Wadas dalam pertemuan dengan Forum Pemred, Kamis (17/2/22). Ia mengeluarkan slide peta keseluruhan Desa Wadas. "Tapi yang akan dijadikan tambang hanya yang kotak-kotak bawah itu," ujar Ganjar.

Nah, kata Ganjar, di dalam kotak itu ada satu titik yang berwarna hijau. Itu adalah titik mata air. Di dalam kotak dalam gambar itu, hanya satu titik mata air. Dengan demikian dalam lahan yang hendak dijadikan tambang andesit itu, hanya ada satu titik mata air. Itu pun, kata Ganjar, titik mata airnya sudah tak dipergunakan warga sekitar.

"Karena sedikit keruh dan terdapat padatan terlarut," ujar Ganjar sembari membacakan slide berikutnya soal karakteristik 1 titik mata air di lahan yang akan dijadikan tambang andesit itu.

Ganjar juga menjelaskan alasan kenapa Desa Wadas yang dipilih sebagai lahan untuk penambangan andesit proyek pembangunan Bendungan Bener. Jarak Desa Wadas dengan Bendungan Bener sekitar 10 kilometer. Menurut Ganjar, sebenarnya ada daerah lain di sekitar Bendungan Bener yang berpotensi sebagai galian tambang batuan andesit. Namun menurut hitung-hitungan dari para ahli geologi, hanya Desa Wadas yang batuannya cocok untuk dijadikan sebagai material pembangunan Bendungan Bener.

Selain itu, jika mencari tambang andesit di daerah lain, maka pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam karena harganya yang mahal.

"Jadi ada nggak potensi (tambang andesit) di tempat lain? Ada, tapi kalau kemudian mereka yang teknis-teknis itu bisa menjelaskan secara geologis batuan itu. Maka pernah terjadi di sana, itu ada 1 area dan kita kalau ke sana harus beli dan jaraknya jauh, depositnya kurang yang terdekat, memungkinkan dari seluruh perhitungan teknis, itu kemudian ditentukan itu Wadas," kata Ganjar.

Ganjar berharap para insinyur yang menetapkan Wadas sebagai lahan penambangan andesit buat proyek Bendungan Bener menjelaskan ke warga kenapa lahannya dijadikan proyek tambang andesit. Tujuannya, agar warga paham dan mengerti.

Ia ingin warga yang belum setuju, para pendamping yang belum setuju, bisa mendengarkan secara teknis penjelasan para ahli. Kenapa daerahnya dipilih para insinyur pasti sudah melalui pertimbangan macam-macam, lebih komprehensif. Paling efisien dan paling memungkinkan.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait