New York Mulai Tutup Tempat Publik | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Reuters

New York Mulai Tutup Tempat Publik

Ceknricek.com -- Untuk menekan penyebaran virus corona, Pemerintah kota New York mulai menutup restoran, bar dan tempat-tempat publik lain mulai Senen (16/3/2020). Walikota Bill de Blasio, seperti dilaporkan BBC, memutuskan untuk menutup restoran dan bar juga tempat publik lain karena merasa New York sedang menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi. 

Sejauh ini, AS telah mengonfirmasi 69 kematian dan 3.774 korban infeksi virus corona. Dengan populasi lebih dari delapan juta orang, New York telah mengonfirmasi angka kematian sebanyak 5 orang. Korban tewas di New York rata-rata berusia antara 53 sampai 82 tahun dan memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Presiden Donald Trump mengatakan bahwa AS telah melewati serangkaian tes virus corona yang dahsyat. 

Meski begitu, wartawan mencatat masih terdapat rasa gelisah dan bingung di AS yang juga diliputi ketakutan akan kekurangan kasur di beberapa rumah sakit. Warga New York juga tampak khawatir dengan anak-anak mereka yang mana sejak sekolah di AS ditutup, sebanyak puluhan juta anak-anak dipulangkan dan belajar dari rumah mereka. Sekolah yang ditutup di kota New York akan dimulai pada Senin (16/03/2020) sampai 20 April mendatang. Walikota de Blasio mengatakan keputusan itu adalah keputusan yang menyakitkan.

Pejabat New York akan meninjau apabila sekolah bisa dibuka kembali pada masanya, yang berarti tidak menekankan kalau sekolah akan tutup sepanjang tahun akademik ini. Selain itu, untuk penutupan bar dan restoran di New York, de Blasio mengatakan akan dimulai pada Selasa (17/03/2020) pukul 09.00 waktu New York. Bar dan kafe hanya boleh melayani pemesanan makanan lewat pesan-antar.

Baca juga: Cegah Covid-19, Menara Eiffel hingga Moulin Rouge Ditutup

"Virus corona akan cepat menyebar di antara interaksi dekat pada pekerja restoran-restoran di New York. Kita harus memutus siklus itu," ungkap de Blasio dalam sebuah pernyataan mengutip Kompas.com.

Di kota New York, terdapat sekitar 27.000 restoran berdasarkan departemen kesehatan kota. Wali Kota de Blasio juga mengatakan bahwa klub malam, bioskop, teater kecil, dan tempat-tempat konser juga wajib ditutup. 

New York Mulai Tutup Tempat Publik
Sumber: Reuters

"Ini bukan keputusan yang mudah saya buat. Tempat-tempat ini adalah bagian dari hati dan jiwa kota kita. Mereka adalah bagian dari para pekerja New York," ujar de Blasio.

Warga AS kini tengah menghadapi kenyataan baru yang menjadi dampak penyebaran virus corona. Toko-toko mulai kehabisan stok kebutuhan penting, sekolah-sekolah ditutup, dan jutaan pekerjaan di Jeopardy sebagai tempat bisnis sementara ditutup.

Sementara itu, Federal Reserve AS dikabarkan telah memangkas suku bunga mendekati nol pada Minggu (15/3/2020) sebagai langkah darurat lain untuk membantu menopang perekonomian negara.

Presiden Donald Trump menyebut langkah itu "hebat" dan mengatakan bahwa itu merupakan "berita yang sangat bagus". Dr Anthony Fauci, pakar penyakit infeksi papan atas di AS, mengatakan bahwa AS telah memasuki fase baru uji virus corona, tetapi sikap Presiden Trump tampaknya optimistis. "Yang terburuk masih ada di hadapan kita," ujar Dr Fauci. 

Baca juga: Waspada Covid-19, Taman Hiburan Disney di California Bakal Ditutup

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, tes virus corona telah meluas, melebihi 2.000 laboratorium di seluruh AS dan siap melakukan proses tes, termasuk 10 negara bagian yang mengoperasikan drive-thru tes. Sementara itu, pihak Gedung Putih mengimbau kepada warga AS untuk tidak menimbun barang selama virus merebak. Mereka meyakinkan bahwa pasokan kebutuhan warganya cukup kuat. 

Di bagian lain di AS, seperti Los Angeles, juga diberlakukan penutupan bar dan restoran. Sebanyak 29 negara bagian lain di AS pun mengumumkan penutupan sekolah. Pekan lalu, Presiden Trump mengumumkan darurat nasional yang menggelontorkan dana sebanyak 50 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 746 triliun.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Minggu (15/3/2020) merekomendasikan untuk tidak mengadakan pertemuan dengan lebih dari 50 orang. Pihak otoritas kesehatan AS itu juga mengatakan bahwa selama delapan pekan ke depan, pertemuan yang ditunda dan dibatalkan tidak termasuk dengan tempat kerja dan sekolah.

BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait