Nurhayati Subakat, Jatuh Bangun Pebisnis Kosmetik Halal | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : OkeZone

Nurhayati Subakat, Jatuh Bangun Pebisnis Kosmetik Halal

Ceknricek.com - Menghadirkan produk baru memang mudah. Apalagi untuk kosmetik bersetifikasi halal. Inilah yang dirasakan Nurhayati Subakat, pendiri PT Pusaka Tradisi Ibu yang kini telah berubah menjadi PT Paragon Technology and Innovation, yang mengelola merek kosmetik Wardah (2002-2003), Make Over (2003), dan perawatan rambut Putri dan IX.

Foto : Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com

Pengalaman itu ia sampaikan dalam acara PT Paragon; Inspirasi Perempuan Untuk Indonesia di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4). “Sebetulnya tidak mudah untuk mengembangkan industri kosmetik di Indonesia karena ekosistemnya belum terbentuk secara optimal," katanya.

Perjuangan Nurhayati membangun produk Wardah memang sarat inspirasi. Lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat, 27 Juli 1950, Nurhayati Subakat adalah anak kedua dari delapan bersaudara.

Di Padang Panjang, ia sekolah di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri, kemudian pindah ke Padang untuk melanjutkan pendidikan. Sejak kecil, ia dianugerahi otak encer. Dara Minangkabau diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan Farmasi. Di kampus itu juga ia bertemu dengan pria yang kini menjadi suaminya, Sabakat Hadi.

Setelah menyelesaikan kuliah, ia pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di kota Padang sebagai seorang apoteker. Setelah lama bekerja di rumah sakit, Nurhayati kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf quality control.

Merintis Usaha Sendiri

Kariernya di perusahaan tersebut kemudian menanjak, namun Nurhayati memilih keluar untuk merintis usahanya sendiri. Berbekal pengalaman ketika bekerja di perusahaan kosmetik itu, ia mencoba untuk membuat produk sampo bermerek Puteri.

Sumber : Women Obsession

Usaha produk sampo tersebut ia jalankan di rumahnya dan dibantu oleh pembantunya sendiri. Nurhayati memperkenalkan produknya di salon-salon yang berada di wilayah Jakarta. Perlahan tapi pasti, produknya kemudian mulai diterima masyarakat.

Jatuh Bangun

Meskipun termasuk industri rumahan, usahanya berkembang pesat berkat kejeliannya melihat peluang pasar. Keuangan perusahaan terus meningkat. Ia kemudian mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu dalam mengelola usaha samponya.

Di tengah usaha yang sedang berkembang, cobaan tiba-tiba datang. Pabrik miliknya habis dilalap api.

Kejadian tersebut membuat usaha Nurhayati jatuh ke di titik nadir. Pabrik terbakar dan kewajiban di bank membuat ia sempat ingin menutup usahanya. Apalagi ia memiliki karyawan yang harus dibayar gajinya.

Namun di situlah titik balik dari Nurhayati. Ia mencoba memulai dari nol lagi. Memanfaatkan modal dari tabungan suami, dana yang ada ia pakai untuk membayarkan gaji karyawan dan mencoba membangun pabriknya kembali.

Meluncurkan Wardah

Pabriknya yang baru akhirnya berdiri dari beroperasi lagi. Ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah. Nurhayani meluncurkan produk yang kemudian dikenal dengan nama Wardah pada 1995.

Foto : Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com

Produk kosmetik Wardah ditujukan untuk kaum muslimah yang ingin tampil elegan tanpa perlu cemas akan kehalalan produk, sebab Wardah mengedepankan prinsip halal, aman serta memiliki kualitas yang baik.

Wardah dengan cepat diterima oleh masyarakat, khususnya kaum muslimah. Penjualan produk pada 1999-2003 melonjak drastis. Wardah berhasil menjadi salah satu produk kosmetik pilihan muslimah Indonesia.

Strategi pasar dan promosi yang bagus disertai manajemen yang kuat membuat Wardah dengan cepat mengusai pasar kosmetik nasional. Distribusi bukan hanya di tinglat nasional, melainkan tembus ke pasar mancanegara seperti Malaysia.

Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation yang menaungi ratusan item kosmetik dengan pertumbuhan usaha sangat tinggi.

Kerja keras Nurhayati Subakat tidak sia-sia. Kini, ia memiliki ribuan karyawan dan puluhan cabang yang tersebar di Indonesia. Produknya berkembang mencakup perawatan kulit dan perlengkapan make-up. Nurhayati Subakat bahkan pernah terpilih sebagai salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.



Berita Terkait