Oleh Redaksi Ceknricek.com
02/11/2020, 12:06 WIB
Ceknricek.com -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa oleh-oleh dari lawatannya ke Australia, Sabtu (8/2) - Senin (10/2). Kepala negara menyaksikan penandatanganan setidaknya dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), yaitu Plan of Action of Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia, serta MoU concerning Transportation Security Cooperation yang ditandatangani oleh Menhub RI dan Menhub Australia.
Kini, Presiden Jokowi telah kembali ke Tanah Air. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa kepala dan rombongan dari Australia, mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (10/2) petang. Rombongan meninggalkan dari Bandara Militer Defence Establishment Fairbairn, Canberra, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Sumber: Antara
Dalam penerbangan tersebut, presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto.
Turut pula Kepala Protokol Negara Andri Hadi, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Sumber: Setkab
Selama berada di Australia, Presiden Jokowi mendapatkan upacara penyambutan kenegaraan di Government House, Canberra. Kepala negara juga mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Australia David Hurley dan dijamu santap siang.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kerja Sama Bilateral RI-Australia Lebih Baik dan Terarah
Dalam acara tersebut, Gubernur Jenderal Australia mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam penanganan kebakaran hutan yang melanda Australia.
"Kita sangat berterima kasih untuk bantuan Indonesia dalam menghadapi kebakaran hutan di Australia dengan pengiriman lebih dari 30 insinyur angkatan bersenjata untuk berkontribusi pada Operation Bushfire Assist (Operasi Penanganan Kebakaran Hutan)," kata Hurley seperti dikutip Antara.
Sumber: Setkab
Keesokan harinya, presiden melakukan serangkaian kegiatan di Gedung Parlemen Australia. Dimulai dari pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, dilanjutkan pertemuan bilateral dalam kerangka Indonesia-Australia Annual Leader's Meeting (ALM), hingga menyampaikan pidato di depan anggota parlemen Australia.
Kegiatan presiden ditutup dengan menghadiri pertemuan Indonesia-Australia Business Roundtable, di mana presiden menyampaikan fokus kerja pada periode kedua pemerintahannya.
Di hadapan para CEO sejumlah perusahaan Australia, presiden juga berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ramah investasi.
Sumber: Setkab
"Komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik akan terus saya lakukan. Kali ini saya coba ‘once and for all’ melalui dikeluarkannya Omnibus Law. Omnibus Law ini akan menyederhanakan semua peraturan dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Saya targetkan Omnibus Law selesai pada Semester I tahun 2020 ini," kata presiden.
Saat tiba di Halim Perdanakusuma, presiden disambut oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar