Ceknricek.com -- Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) terkejut mendengar kabar pengunduran diri Wiranto dari Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Ia kaget lantaran tidak ada jabatan itu dalam struktur Partai Hanura.
"Saya terkejut mundurnya dari mana. Mundur itu kan kalau ada di tempat. Tapi kalau tempatnya enggak ada, dia mundur saya juga enggak mengerti," kata OSO dalam konferensi pers di arena Munas III Hanura, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/12).
Dia menegaskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Hanura yang tercatat di Kementerian Hukum dan HAM tidak ada struktur Dewan Pembina. Dalam kesempatan itu OSO juga menegaskan dirinya tidak pernah memecat Wiranto dari jabatan Dewan Pembina, sebab jabatan itu tidak ada dalam struktur partai.
Sumber: tribunnews
OSO mengatakan jika memang ada pihak yang menginginkan adanya struktur Dewan Pembina Hanura, maka hal itu bisa diusulkan dalam Munas III Hanura. "Tapi jangan diperbesar lah. Kekhilafan orang pasti ada. Saya juga bisa khilaf, apalagi Pak Wiranto. Yang penting kita baik-baik saja," ujar OSO.
Baca Juga: Hanura Kubu Wiranto Akan Gelar Munas Luar Biasa
Sebelumnya dalam konferensi pers secara terpisah, pendiri Partai Hanura Wiranto menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Wiranto menegaskan ingin fokus menjalankan amanah Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
Munas III Beri Mandat Penuh OSO
Setelah OSO terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Hanura 2019-2024 dalam Munas III Hanura di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (17/12) malam, munas memberikan mandat penuh pada OSO menjadi formatur tunggal menyusun kepengurusan DPP Partai Hanura periode lima tahun ke depan.
Sumber: Kompas.com
Ketua Panitia Munas III Hanura, Benny Rhamdani mengatakan, selain memberikan mandat penuh kepada OSO, munas juga memerintahkan DPP yang terbentuk nantinya untuk melakukan perubahan AD/ART yang proses penyempurnaannya diserahkan kepada tim yang terdiri dari DPP, DPD, dan DPC.
Munas juga memerintahkan DPP yang dibentuk melakukan langkah strategis partai melalui rebranding, restrukturisasi, revitalisasi, reorganisasi, dan reaktualisasi partai.
Tujuannya agar berdampak positif bagi konsolidasi internal secara ideologis maupun struktural serta bagi konsolidasi eksternal melalui kegiatan sosial kemasyarakatan dan penggalangan kelompok strategis khususnya milenial.
Dalam rangka menghadapi Pilkada 2020, Munas III Hanura mendorong kadernya untuk dicalonkan sebagai kepala daerah dengan tetap membuka ruang bagi kader non Hanura, yang punya rekam jejak prorakyat, bersih, dan antikorupsi.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar