Pandemi COVID-19 dan Beban Berat Perlindungan Anak | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Pandemi COVID-19 dan Beban Berat Perlindungan Anak

Ceknricek.com -- Pandemi COVID-19 menyebabkan anak-anak kehilangan waktu bermain, belajar dan berinteraksi dengan sesama dan lingkungan sekitarnya. Pembatasan dan anjuran untuk berdiam di rumah saja memicu stres dan rasa bosan dalam diri anak-anak.

Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Sedunia, pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengakui bahwa pandemi COVID-19 merupakan tantangan berat dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak seperti yang diamanatkan dalam Konvensi Hak Anak.

Dalam keterangannya yang disampaikan secara virtual di Jakarta, Jumat (20/11/20) Bintang menyebutkan pemerintah berusaha keras agar anak-anak tidak terpapar COVID-19.

“Bencana nonalam ini memberikan dampak masif bagi semua aspek kehidupan termasuk anak-anak,” katanya.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI VINA PANDUWINATA

Pemerintah, lanjut dia terus mengupayakan untuk mencegah penularan COVID-19 kepada anak-anak antara lain lewat kebijakan belajar dari rumah dan imbauan untuk tetap di rumah.

Banyak kegiatan yang dilakukan di rumah saja membuat rutinitas sehari-hari anak berubah dan menyebabkan tantangan baru yang muncul.

“Tantangan baru yang muncul misalnya stres pada anak, pendidikan yang kurang efektif bahkan isu kekerasan terhadap anak,” ujar Bintang.

Sementara itu, di tepi yang lain 30 tahun setelah Indonesia meratifikasi Konvensi Hak Anak sudah ada beberapa kemajuan yang berhasil dicapai dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.

Perjuangan memenuhi hak anak dan melindungi anak belum selesai. Perkembangan masyarakat yang dinamis memunculkan tantangan baik nasional maupun global.

“Berbagai tantangan yang membawa isu baru dalam perlindungan anak perlu kita selesaikan secara efektif dan efisien serta melalui cara-cara yang inovatif,” pungkasnya.

Baca juga: Kiat Bantu Anak Hadapi Stres Selama Pandemi Covid-19 Menurut WHO



Berita Terkait