PartaiSocmed, Kopi Susi dan Pilpres 2024 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

PartaiSocmed, Kopi Susi dan Pilpres 2024

Ceknricek.com--Sebanyak 128 orang berkumpul di Griya Ardhya Garini, bilangan Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Minggu (3/7/22) siang. Kompak berkaos hitam dengan tulisan di dada 'Kopi Susi', mereka bersemangat mengikuti deklarasi 'Kopi Susi' yang berharap Susi Pudjiastuti memimpin Indonesia.

Jangan salah, 'Kopi Susi' adalah kependekan dari Komunitas Pendukung Ibu Susi, yang selama ini aktif mengkampanyekan Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan ini di berbagai platform sosial media. Menurut Virawati, salah satu panitia acara, pihaknya memang punya goal besar Susi diusung partai politik (parpol) sebagai calon presiden 2024.

"Selama ini kita bergerak di sosial media. Terutama di twitter. Kemarin pas kopi darat di Pangandaran, kita sepakat untuk bergerak di dunia nyata,"kata perempuan asal Makassar ini.

Virawati   Foto: Istimewa

Gerakan Moral

Susi menyebut 'Kopi Susi' sebagai gerakan moral. Bukan gerakan politik. Berbeda dengan Virawati, yang secara blak blakan berharap, ada parpol yang mau mengusung Susi sebagai capres. Soal ini, Virawati mempersilahkan Susi Pudjiastuti untuk melobi pengurus parpol.

"Insyallah, kalau bukan 2024 ya periode berikutnya,"kata Virawati.

Diakui Virawati, saat ini Susi Pudjiastuti baru "dicalonkan" oleh akun twitter bernama @PartaiSocmed. Akun inilah yang pertama kali mencuit Tagar Kopi Susi, hingga jadi trending topik di dunia maya. Kala itu Susi meresponnya dengan ceria.

"Woww .. Komunitas ngopi dunia maya??? Asyikk,"kata Susi.

Terkait alasannya Kopi Susi bukan gerakan politik, Susi Pudjiastuti mencoba realistis dengan konstelasi politik Indonesia, yang memang dikuasai oleh parpol.

"Tapi saya memuji Kopi Susi memang luar biasa. Semangat dalam kemuskilan. Kawan kawan datang ke Pangandaran kemarin antusiasmenya besar. Maka saya berkewajiban datang ke sini untuk ikut deklarasi,"katanya.

Susi lantas menjelaskan, orang yang tidak dimaui parpol di Indonesia tidak memungkinkan maju jadi capres. Ia juga mengaku bukan orang politik, yang bisa menggerakan relawan. Kopi Susi arahnya mau ke mana, Susi juga mengaku tidak tahu.

"Apalagi saya orangnya keras kepala dan tidak bisa kompromi. Bukan juga tipe orang yang ambisius. Saya terlalu realistis. Jadi susah kalau jadi capres,"tegas pengusaha ikan sukses dari Pangandaran ini.

Lagi lagi Susi mengingatkan, politik di Indonesia hanya punya parpol bukan individual. Parpol pun hanya yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) atau jika kurang ambang batas harus berkoalisi.

"Demokrasi kita memang seperti itu. Jadi sekali lagi ini gerakan karena kita prihatin polarisasi. Tapi teman teman jangan patah semangat. Disini hanya bicara yang realita. Ekspektasi saja tidak. Harapan saja tidak. Khan tidak mungkin partai dunia maya, tidak punya ambang batas, tidak punya apa apa di dunia nyata mau nyalonin presiden,"jelas Susi.

Foto: Istimewa

Saat ditanya awak media soal kesediaan Susi jadi capres jika ada parpol sungguhan yang memintanya, ia mengaku tidak mau berandai-andai, karena politik tidak boleh berandai andi. Tapi Susi berharap, Kopi Susi punya kontribusi bagi masyarakat, terutama untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan kepedulian.

"Indonesia ini kaya segalanya. Tapi masih miskin untuk dua hal, yaitu integritas dan kepedulian,"kata Susi.

Susi lantas menerangkan tantangan ke depan, agar masyarakat Indonesia mau berhemat dan mengencangkan ikat pinggang, karena harga harga bakal merangkak naik.

"Terutama yang tidak punya tambang batubara, minyak dan gas. Jika tidak kencangkan ikat pinggang kita akan mengalami kekurangan .Nah, kekurangan akan timbulkan kebutuhan. Kebutuhan akan menimbulkan kemendesakan. Kebutuhan mendesak akan memunculkan kriminalitas,"urai Susi.

Direncanakan Sebulan Lalu

Boim Pringgodani, salah satu panitia acara lainnya mengamini apa kata Susi, jika deklarasi Kopi Susi memang lebih ke gerakan moral. Tapi kalau ada anggapan ini gerakan politik, Boim tidak menyalahkan.

"Ini bentuk dukungan yang riil dari penggemar Ibu Susi di sosmed yang ingin Bu Susi tampil. Kami merencanakannya sejak sebulan lalu. Nantinya semua kegiatan Bu Susi akan kita gencarkan lewat sosial media karena kekuatan sosial media itu luar biasa,"kata Boim.

Virawati mengaku tidak kecewa mengetahui jagoannya terkesan pesimis dengan dukungan ia dan teman temannya, agar bisa nyapres.

"Karena memang mustahil khan nyapres tanpa parpol. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Setidaknya ikuti moral movement seperti yang disampaikan Bu Susi dulu. Lebih kesana dulu apa sih sebenarnya moral movement itu,"kata Virawati.

Virawati juga menjelaskan, akun @PartaiSocmed sudah lama dibikin. Jika akhirnya mengarahkan dukungannya ke Susi Pudjiastuti, hal ini lantaran Susi dianggap mampu untuk mengatasi masalah polarisasi masyarakat, intoleransi dan oligarki.

"Kita rangkul semua pendukung politisi yang ada. Tangerang sudah deklarasi, Jakarta hari ini, rencana Wonogiri, masih sesuaikan jadwal Ibu Susi dan teman teman relawan,"kata Virawati.

Menariknya, menurut Virawati, sebagai moral movement, dana untuk operasional didapat dari patungan teman temannya. Contohnya ia, pakai uang pribadi dari Makassar ke Jakarta. Ada juga yang dari Bandung naik mobil pribadi ke Jakarta. Begitu juga dari Lampung.

" Yang punya duit lebih kasih lebih. Yang penting Indonesia menjadi lebih baik,"pungkas Vira.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait