Ceknricek.com -- Paus Fransiskus mengajak seluruh masyarakat di dunia untuk memancarkan cahaya Natal agar dapat menembus sisi gelap hati manusia. Hal ini mengikuti teladan Yesus Kristus yang kehadiran-Nya membawa damai dan sukacita untuk seluruh umat manusia.
"Terdapat sisi gelap dalam hati manusia, namun cahaya Kristus juga selalu tetap lebih besar," kata Paus Fransiskus, dalam pesan Natal yang disampaikan di Vatikan, Rabu (25/12). Perayaan Natal tahun ini sekaligus menandai tahun ketujuh imam asal Argentina itu sebagai Paus.
Dalam pesan Natal tahun ini bertema “Urbi et Orbi” yang berarti kota dan dunia, Paus Fransiskus menyerukan perdamaian di Yerusalem, Suriah, Lebanon, Yaman, Irak, Venezuela, Ukraina, dan beberapa negara di Afrika yang terlibat konflik. Dirinya mengatakan kegelapan dalam hati manusia bisa mengarah pada persekusi, ketidakadilan sosial, konflik bersenjata, dan ketakutan akan migran.
Baca Juga: KAJ: Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang
“Ada kegelapan dalam seseorang, baik dalam keluarga, dalam relasi sosial, namun cahaya Kristus lebih hebat daripada itu. Sisi gelap juga menaungi ekonomi, geopolitik, dan konflik ekologi. Namun tentu saja, tetap yang lebih hebat adalah cahaya Kristus,” ucap Paus berusia 83 tahun itu yang disaksikan belasan ribu orang di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Fransiskus juga menyinggung terkait masalah persekusi terhadap umat Kristiani yang dilakukan oleh kelompok militan di Burkina Faso, Mali, Niger, dan Nigeria. Penerus dari Santo Petrus itu memohon kepada Tuhan untuk menghilangkan penderitaan mereka.
Sebelumnya, dikabarkan pada 1 Desember lalu, setidaknya 14 orang ditembak mati dalam sebuah serangan di gereja di bagian timur Burkina Faso. Pelaku dari penembakan ini adalah kelompok radikalis Islam yang memicu ketegangan etnis dan agama.
Sumber: Reuters
Dalam pesan Natal tahun ini, Fransiskus juga mengirimkan pesan dukungan kepada para pengungsi dan migran yang menderita.
“Mereka mengalami ketidakadilan karena harus menyeberangi padang pasir dan lautan yang akhirnya menjadi pemakaman mereka. Ini menjadi bentuk ketidakadilan karena mereka dipaksa bertahan dari bentuk kekerasan yang tak terucap, perbudakan, dan berbagai macam kekejaman tak manusiawi di kamp penahanan,” ucap pria bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio itu.
Pada Desember ini, Fransiskus telah meminta penutupan kamp penahanan migran di Libya. Paus ke-266 itu lebih lanjut menyebut bahwa ketika ada banyak masalah di dunia, orang-orang tidak berpikir lebih jauh untuk memperbaiki ketidakadilan. Dirinya meminta umat manusia mulai membuat perubahan diawali di komunitas mereka sendiri sebagai upaya menyembuhkan semua anggota keluarga yang menderita.
“Semoga Tuhan melembutkan hati kita yang seringkali keras dan egois, serta menciptakan ruang untuk cinta-Nya. Semoga Dia membawa senyuman-Nya melalui wajah kita untuk semua anak di dunia, khususnya kepada mereka yang diabaikan dan menderita akibat kekerasan,” kata Paus Fransiskus.
Saat mengucapkan pesannya itu, Paus mengajak dua kardinal untuk turut serta bersamanya berdiri di balkon pusat. Kedua kardinal itu adalah Renato Martino, presiden emeritus kantor imigrasi Vatikan, dan Konrad Krajewski, Papal Almoner yang menyebarkan bantuan kepada masyarakat miskin dan gelandangan Roma.
“Melalui tangan kami yang lemah ini, semoga Dia mengenakan pakaian kepada mereka yang tidak memiliki pakaian, memberikan roti kepada mereka yang lapar, serta menyembuhkan mereka yang sakit. Pada hari Natal yang berbahagia ini, semoga Dia membawa kebaikan kepada semua dan menerangi kegelapan di muka bumi ini,” ucap Paus Fransiskus.
BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.