PBB: 235 Ribu Warga Sipil Selamatkan Diri dari Pertempuran Idlib | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: AFP

PBB: 235 Ribu Warga Sipil Selamatkan Diri dari Pertempuran Idlib

Ceknricek.com -- Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB melaporkan bahwa sekitar 235 ribu warga sipil telah meninggalkan rumah mereka di wilayah barat laut Suriah, yang dikuasai pemberontak. Hal ini terkait aksi serangan udara dan penembakan yang didukung Rusia pada Desember ini.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyebutkan eksodus tersebut berlangsung pada periode 12-25 Desember. Menurut OCHA, sebagian besar warga berasal dari Kota Maarat al-Numan, sejumlah kota dan desa di Provinsi Idlib selatan, Kota Idlib, dan kamp-kamp di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.

"Dengan adanya peningkatan kekerasan terbaru di wilayah barat laut Suriah, warga sipil di wilayah Idlib kembali mengalami konsekuensi pertempuran yang menghancurkan," kata OCHA seperti dilansir Reuters.

PBB: 235 Ribu Warga Sipil Selamatkan Diri dari Pertempuran Idlib
Sumber: AFP

Baca Juga: Dua Roket Suriah Hantam Perbatasan Turki, Lima Orang Luka-luka

Maarat al-Numan dan desa di sekitarnya dilaporkan hampir kosong, setelah pasukan Suriah sedang menyerbu masuk ke Kota Maarat al-Numan. Ribuan keluarga juga dilaporkan sangat ketakutan untuk pindah serta merasa khawatir akan serangan udara dan penembakan.

Abu al-Majd Nasser, yang meninggalkan kota Telmanas bersama keluarganya menuju perbatasan, mengecam serangan yang mendapat dukungan dari Rusia itu.

"Presiden Rusia Vladmir Putin ingin membunuh setiap warga Suriah yang menentang rezim," ucapnya.

Moskow dan Damaskus membantah klaim bombardir tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Mereka mengklaim bahwa serangan tersebut adalah perang melawan kelompok gerilyawan.

PBB: 235 Ribu Warga Sipil Selamatkan Diri dari Pertempuran Idlib
Sumber: Twitter @realdonaldtrump

Faktanya, tim penyelamat dan saksi mata menyebutkan pertempuran tersebut menyebabkan banyak kota lumpuh dan puluhan pusat medis hancur. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump turut menentang aksi yang disebut sebagai pembantaian warga sipil di Suriah itu.

"Rusia, Suriah dan Iran membunuh atau sedang membunuh, ribuan warga sipil tak berdosa di Provinsi Idlib. Hentikan! Turki sedang berusaha keras untuk menghentikan pembantaian ini," tulis Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump, Kamis (26/12).

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait