Ceknricek.com -- Kerusuhan yang terjadi pada tanggal 21 - 22 Mei 2019 di kawasan M.H. Thamrin, Sarinah, KS. Tubun dan Petamburan menelan korban jiwa. Siang ini, Kamis (23/5), Pemprov DKI Jakarta merilis data korban meninggal akibat kerusuhan tersebut.
Korban yang terdata sebelumnya sudah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, seperti RS Tarakan, RS Pelni, dan RS Mintoharjo.
Berikut data korban meninggal tersebut.
1. Farhan Syafero, pria, 31 tahun. Alamat: Depok, Jabar. Meninggal di RS Budi Kemuliaan (jenazah dirujuk ke RSCM) pada 22 Mei 2019.
2. M. Reyhan Fajari, pria, 16 tahun. Alamat: Jl. Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo pada 22 Mei 2019.
3. Abdul Ajiz, pria, 27 tahun. Alamat: Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni, 22 Mei 2019.
4. Bachtiar Alamsyah, pria. Alamat: Batu ceper, Tangerang. Meninggal di RS Pelni, 22 Mei 2019.
5. Adam Nooryan, pria, 19 tahun. Alamat: Jl. Sawah Lio II gang 3 No. 6A RT 6/1 Jembatan 5, Tambora. Meninggal di RSUD Tarakan, 22 Mei 2019.
6. Widianto Rizky Ramadan, pria, 17 tahun. Alamat: Jl. Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi. Meninggal di RSUD Tarakan.
7. Tanpa identitas, pria. Meninggal di RS Dharmais, tanggal 22 Mei 2019.
8. Sandro, pria, 31 tahun. Meninggal di RSUD Tarakan pada tanggal 23 Mei 2019 (pasca rawat sejak 22 Mei 2019).
"Korban yang meninggal, jumlah terbaru adalah 8 orang. Saya tegaskan, kemarin kita belum sebutkan namanya karena tidak ingin keluarga mendapat kabar sebelum pemberitahuan resmi. Ini untuk menangkis kesimpangsiuran berita yang menyebutkan ada banyak sekali korban yang meninggal. Yang benar akurat jumlah ada 8 orang," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Kamis (23/5).
Anies menyerahkan penyelidikan kematian kepada aparat kepolisian. Ia mengimbau seluruh masyarakat waspada atas tindakan provokator yang berujung pada kekacauan di Jakarta.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada karena kalau aksi damai berjalan dengan baik, tapi ada pihak-pihak yang melakukan kerusuhan ini, yang harus kita pantau," tegasnya.