Peneliti Mengembangkan Telur Ayam Berprotein Untuk Pengobatan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ayam yang dimodifikasi genetik oleh para peneliti Institut Roslin Universitas Edinburgh. Foto: eurekalert.org

Peneliti Mengembangkan Telur Ayam Berprotein Untuk Pengobatan

Ceknricek.com - Tim peneliti dari Institut Roslin Universitas Edinburgh melakukan modifikasi genetik pada ayam. Tujuannya adalah membuat ayam tersebut dapat memproduksi telur yang mengandung protein kualitas tinggi dalam jumlah besar. Harapannya, proyek ini akan bermanfaat untuk pengembangan pengobatan yang jauh lebih murah dibuat. 

Terapi berbasis protein seperti perawatan kanker Herceptin dan Avastin dapat dilakukan saat pengobatan tradisional tidak berhasil, tetapi biayanya sangat mahal. Untuk itulah para peneliti mengusahakan agar proses produksi dapat lebih murah.

Hasil temuan penelitian para ilmuwan tersebut diterbitkan di BMC Biotechnology. Modifikasi genetik yang dilakukan pada ayam, membuat telur memiliki dua jenis protein manusia, IFNalpha2a dan Makrofag-CSF. Protein IFNalpha2a memiliki sifat anti-kanker dan anti-virus. Sedangkan Makrofag-CSF tengah dikembangkan dalam terapi untuk memicu jaringan yang rusak agar dapat memperbaiki diri sendiri.

Obat-obatan jenis tertentu bergantung pada protein manusia, yang menghabiskan banyak biaya dan waktu untuk memproduksinya. Protein tersebut dapat diproduksi sel mamalia yang telah dikultur di laboratorium, sehingga lebih sederhana dibuat.

"Anda membutuhkan sistem hidup (makhluk hidup) untuk membuatnya, karena protein merupakan molekul yang sangat besar, kompleks, dan membutuhkan semua mesin sel untuk membuat dan menyusun dengan benar," ujar Dr. Lissa Herron, seperti dikutip BBC UK, Selasa (29/1).

Memang benar, kini protein yang diproduksi ayam memang tidak digunakan untuk obat-obatan, tetapi di masa depan memungkinkan. Studi ini hanya untuk membuktikan ide tersebut dapat dilakukan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar protein dari telur ayam akan dapat digunakan untuk klinis.

Peneliti juga memelihara ayam jantan dengan tujuan mengembangkan reproduksi ayam-ayam transgenik. Harapannya, generasi ayam berikutnya dapat menjadi ayam transgenik.

Tiga butir telur ayam, tepatnya bagian putihnya, mengandung dosis protein yang cukup untuk memproduksi obat. Seekor ayam dapat bertelur hingga 300 butir setiap tahun.

"Jika Anda menginginkan lebih banyak telur, Anda yang membutuhkan lebih banyak burung (ayam). Jadi kita dapat memproduksi banyak ayam dalam waktu singkat jika kita ingin menambah pasokan obat," imbuh Herron. 

Bagi yang peduli dengan kenyamanan dan kesejahteraan ayam, Anda tak perlu khawatir. Modifikasi genetik tidak berdampak pada kesehatan ayam, mereka bahkan hidup lebih baik daripada kebanyakan unggas peternakan daging dan telur ayam.

"Kami bersemangat untuk mengembangkan teknologi ini mencapai potensi maksimalnya. Tidak hanya untuk terapi manusia di masa depan, melainkan juga untuk kebutuhan riset dan kesehatan hewan," pungkas Herron.



Berita Terkait