Ceknricek.com -- Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal, Senin (3/7) mendatang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat. Melalui mekanisme sidang isbat tersebut, Kemenag akan menetapkan waktu umat muslim Indonesia berhari raya Idulfitri, 1 Syawal 1440 H.
"Sidang isbat awal Syawal akan dilaksanakan pada Senin, 3 Juni 2019M di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta," kata Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Rabu (29/05).
Menurut Amin, sidang isbat akan dihadiri para duta besar negara sahabat; Mahkamah Agung; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN); Badan Informasi Geospasial (BIG); Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB); Planetarium; pakar falak dari ormas-ormas Islam; pejabat eselon I dan II Kementerian Agama; dan tim hisab dan rukyat Kementerian Agama.
"Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan qamariyah, terutama Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah," ujarnya.

Sumber: Kompas
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Agus Salim menjelaskan, rangkaian sidang itsbat diawali dengan pemaparan secara terbuka mengenai posisi hilal berdasarkan data hisab oleh pakar astronomi. “Rukyatul hilal akan dilaksanakan pada Senin (3/6) sore,” jelasnya.
Selepas magrib, digelar sidang isbat secara tertutup yang dipimpin oleh Menteri Agama. Dalam sidang tersebut, Direktur Urais dan Binsyar akan melaporkan hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang dilakukan pada 105 titik lokasi di seluruh Indonesia.
"Laporan itu akan dijadikan dasar pengambilan keputusan penetapan 1 Syawal,” jelas Agus.
Usai sidang, Menteri Agama akan menggelar konferensi pers mengenai hasil sidang itsbat, yaitu penetapan pemerintah tentang Idulfitri 1 Syawal 1440 H/2019 M.