Ceknricek.com -- Memasuki perdagangan Kamis (16/1), Rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) justru terkoreksi di tengah naiknya bursa saham regional Asia.
Kamis (16/1) pukul 08:12 WIB, rupiah di pasar spot ada di Rp13.670 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,18 persen dibanding sehari sebelumnya yang ada di Rp13.695 per dolar AS. Sementara kurs referensi JISDOR juga melemah ke Rp52 dari kurs referensi sehari sebelumnya ke posisi Rp13,706.
Baca Juga: Rupiah Loyo Dipicu Data Defisit Neraca Perdagangan
Penguatan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya. Ringgit Malaysia jadi mata uang di Asia dengan penguatan terbesar terhadap dolar AS pagi ini dengan kenaikan 0,23 persen, peso Filipina naik 0,16 persen, baht Thailand naik 0,11 persen. rupee India menguat 0,08 persen, dolar Taiwan menguat 0,05 persen, dolar Hong Hong menguat 0,02 persen.
Pantauan dari Bloomberg, hingga pukul 09:52 WIB rupiah diperdagangkan di level Rp13.638, menguat 0,42 persen dari penutupan sehari sebelumnya.
Sumber: Antara
Sementara IHSG dibuka melemah 7,41 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.275,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,87 poin atau 0,18 persen menjadi 1.023,26.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 3 poin atau 0,01 persen ke 23.919,6, Indeks Hang Seng menguat 104,9 poin atau 0,36 persen ke 28.878,5, dan Indeks Straits Times menguat 7,76 poin atau 0,24 persen ke posisi 3.264,74.
Meski demikian, Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan pasar menyikapi positif hasil kesepakatan AS-China yang menandatangani perjanjian perdagangan fase satu dan berjanji untuk menyelesaikan sengketa tarif.
"Saham di BEI yang diperdagangkan hari ini bisa terdampak atas sentimen tersebut. Diperkirakan indeks acuan BEI yakni IHSG berpeluang menguat," ujar Alfiansyah seperti dilansir Antara.
BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini