Ceknricek.com -- Perilaku masyarakat memegang peran penting dalam meningkatkan kesembuhan pasien COVID-19. Selain itu, aspek lain yang juga menjadi kunci utamanya yakni kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan dunia usaha. Hal ini disampaikan Kepala Dinas DKI Jakarta Dr. Widyastuti dalam siaran persnya melalui Satgas COVID-19 di Jakarta, Jumat (2/10/20).
"Tingkat kesembuhan itu adalah partisipasi masyarakat yang perlu dijaga untuk tetap sehat,"ujar Widyastuti.
Pernyataan Dokter Widyastuti tersebut beralasan, pasalnya sebagaimana diketahui pada Kamis (1/10/20) kemarin, DKI Jakarta menempati posisi teratas penambahan kasus positif COVID-19 sekaligus pasien sembuh. Dalam hal penanganan COVID-19, terutama untuk seseorang yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, Pemerintah DKI Jakarta tengah menyiapkan tiga wisma untuk isolasi.
Selain itu, berkat kerja sama dengan pemerintah pusat dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, sudah ada tiga hotel yang menjadi tempat isolasi bagi orang tanpa gejala, yaitu Hotel Ibis Mangga Dua, Hotel Ibis Senen, dan Hotel U Stay.
"Kami siapkan, tetapi kami tetap ingin jangan sampai ada yang sakit lagi. Pencegahan tetap menjadi nomor satu. Perubahan perilaku harus dikuatkan," ujarnya.
Sementara itu, secara terpisah Koordinator Operasional Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Kolonel (CKM) dr Stephanus Dony sebagaimana dilansir Antara mengatakan Tower 8 Wisma Atlet akan segera dibuka untuk tempat isolasi positif COVID-19, tetapi tidak di bawah pengelolaan pihaknya.
"Menurut hasil rapat akan menjadi manajemen sendiri, disatukan dengan hotel-hotel yang direncanakan akan ada 18 hotel,"katanya.
Dony menyatakan dalam perencanaan awal, memang Tower 8 akan dibuka dan dibawah pengelolaan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran yang ada di bawah koordinasi Kesehatan Kodam Jaya.
"Kita mengikuti kebijakan saja. Namun, apapun itu, kita tetap sama-sama bekerja untuk penanganan COVID-19,"kata Stephanus Dony.
Indonesia sendiri memiliki 2 opsi dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Opsi pertama mengembangkan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Opsi kedua adalah mengembangkan kerjasama internasional. Kerjasama yang pertama yang sudah dalam pendampingan BPOM yakni PT Sinovac dengan PT Biofarma. Lalu kerjasama kedua Sinopharm dengan Kimia Farma bersama Grup 42 dari Uni Emirat Arab dan kerjasama ketiga ialah Genexine dengan PT Kalbe Farma.
Pada perkembangan uji klinis vaksin kerjasama Sinovac dengan Biofarma, sudah dimulai pada 11 Agustus 2020 oleh tim peneliti dari kedokteran Universitas Padjajaran dan subjek uji klinis sebanyak 1.620 orang.
Pada kerjasama vaksin Sinopharm - G42 dengan Uni Emirat Arab, saat ini sudah ada kesepakatan. Uni Emirat Arab berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin untuk Indonesia. Pada akhir tahun 2020 diharapkan tercapai. Setelah uji klinis fase 3 vaksin Sinopharm, dimungkinkan industri farmasi Indonesia menjadi bagian dari transfer teknologi produksi vaksin tersebut.
Demi mencegah penyebaran Covid-19, masyarakat diimbau untuk menghindari keluar rumah jika tidak diperlukan, selalu memakai masker, menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan dapat dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir, minum multivitamin tambahan dan istirahat yang cukup.
Baca juga: PKK Kabupaten Tapin Bagikan 200.000 Masker
Baca juga: Ingat Virus Corona, Ingat Jaga Jarak