Oleh Redaksi Ceknricek.com
04/20/2021, 13:42 WIB
Ceknricek.com -- Fakultas Seni Rupa IKJ (FSR IKJ), mengadakan seminar daring (webinar) dengan menghadirkan perempuan-perempuan tangguh dalam mewujudkan ketahanan budaya dan pendidik di Indonesia memeringati Hari Kartini.
Mengangkat tema “Perempuan Tangguh dan Ketahanan Budaya” webinar menghadirkan narasumber tokoh-tokoh perempuan FSR yang IKJ yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan seni rupa sekaligus lingkungan masyarakat.
Dekan FSR IKJ, Anindyo Widito, M.Sn mengungkap, tema tersebut diangkat guna memaknai peran ganda perempuan sebagai pendidik praktisi seni, periset, sekaligus penulis, dalam melakukan pengabdian pada masyarakat
“Tangguh memiliki makna kekuatan; keuletan; kekukuhan yang dalam konteks ini maka perempuan-perempuan ini yaitu para Dosen FSR IKJ memiliki ”, jelas Anindyo dalam siaran tertulis, Selasa (20/4/21).
Menurut Anindyo, sejak berdiri pada 1970, peran perempuan dalam perkembangan pendidikan (di IKJ) terbilang signifikan, hal itu terbukti dari beberapa pembukaan program studi yang “dibidani” perempuan perupa di Indonesia.
“Misalnya peran keramikus kontemporer Hildawati Soemantri dan Ananda Moersid dalam mendirikan studio Kriya, Naning Adiwoso berperan dalam membangun Desain Interior, lalu Dolorosa SInaga, Astari Rasjid dan Tris Neddy Santo dalam mempelopori lahirnya program setudi produk-Mode Busana,” imbuhnya.
Selain itu, jumlah pemimpin (Dekan Fakultas) dalam 7 (tujuh periode) berturut-turut dia mengungkap juga dipegang oleh perempuan , yang lewat kepimpinan itu lahir generasi muda yang potensial di bidangnya.
“FSR IKJ meyakini bahwa perkembangan seni budaya di tanah air tak dapat dipisahkan dari para lulusan perguruan tinggi, melalui sinergitas antara berbagai pemangku kepentingan “arah peradaban bangsa” menjadi sangat kuat,” terang Anindyo.
Berikut daftar Srikandi-srikandi Tangguh penjaga “pintu gerbang” moral dan kualitas pendidikan, yang akan berbicara tentang berbagai fenomena seni budaya dikutip dari siaram resmi Fakultas Seni Rupa IKJ:
1. Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. Tema: Perempuan ‘Indonesia’ Sebagai Obyek Tontonan di Pameran Kolonial
2. Dr. Lucky Wijayanti, M.Sn. Tema: Perempuan Sasak Dalam Ekspresi Visual (Perempuan Sebagai Penyangga Keluarga, Penjaga Tradisi, dan Pelaku Seni)
3. Kandidat Dr. Adlien Fadila, M.Ds. Tema: Eksistensi Perempuan Pembatik Rifaiyah sebagai Representasi Budaya & Identitas Masyarakat Rifa’iyah Desa Kalipucang Wetan-Batang yang nantinya menjadi pembicara pada Rabu, 21 April 2021, via Zoom, Waktu: 15.00-17.30 WIB.
Kemudian, dilanjutkan sesi berikutnya pada Kamis, 22 April 2021, via Zoom, Waktu: 15.30-17.30 WIB dengan pembicara:
1. Dr. Citra Smara Dewi, M.Si. Tema: Museum Seni dan Identitas Nasional
2. Dr. Dra. Ika Yuni Purnama, M.Hum. Tema: Koleksi Benda Seni Istana Kepresidenan Yogyakarta dan Nilai Pendidikan Seni
3. Kandidat Dr. Sri Fariyanti Pane, M.Sn. Tema: Karakteristik Hunian Instansi masa Kolonial Eksistensi “Perempuan Tangguh” FSR IKJ tak lepas dari “Sulutan api semangat Kartini”.
Melalui surat-surat Stella Zeehandelaar yang ditulis tanggal 25 Mei 1899, Kartini menuliskan bagaimana peran pendidikan bagi kaum perempuan masa itu sangat penting dalam melakukan perubahan.
Pendidikan sangat penting bagi perempuan Indonesia untuk maju bersama membangun bangsa sekaligus memperdayakan kesejahteraan rakyat yang tertindas.
“Demi mewujudkan impian tersebut Kartini kemudian mendirikan sekolah khusus untuk para perempuan. Selamat Hari Kartini bagi seluruh “Perempuan Tangguh”,tandas Anindyo.
Baca juga: Galeri Nasional Sajikan Koleksi Pameran Tetap Secara Virtual