Ceknricek.com -- Peru tertarik untuk mengembangkan industri minyak sawit dari Indonesia. Informasi itu disampaikan Duta Besar RI Lima Marina Estella Anwar Bey, melalui siaran pers Kemenlu, Senin (23/12).
"Diharapkan perusahaan Indonesia dapat berkunjung ke Peru dan melihat peluang bisnis dan investasi yang dapat dikembangkan dengan Peru, juga meminta agar pihak Peru dapat mengunjungi Indonesia untuk melihat secara langsung industri minyak sawit di Indonesia," kata Marina
Dalam pertemuan dengan Duta Besar RI Lima di Pucallpa, Peru, Kamis (19/12), Manajer Utama Dewan Minyak Sawit Nasional Peru (JUN PALMA), Gregorio Saenz, mengatakan industri minyak sawit di Indonesia sudah sangat maju. Pengolahannya tidak hanya sebagai bahan campuran makanan tapi juga campuran kosmetik, sabun, dan biodiesel.
Foto: KBRI Lima
"Hal ini sangat berbeda dengan Peru yang baru menghasilkan sebatas produk CPO dan menjualnya kepada perusahaan makanan seperti Alicorp S.A," kata Gregorio Saenz.
Baca Juga: Indonesia Bahas Diskriminasi Kelapa Sawit Uni Eropa di Belgia
Sebagai informasi, dalam rangka menjajaki rencana kerja sama antara Indonesia dan Peru di sektor minyak sawit, Duta Besar RI Lima telah mengunjungi provinsi Ucayali, Peru untuk bertemu dengan asosiasi minyak sawit di Ucayali yaitu Cocepu, dan perusahaan minyak sawit terbesar di Ucayali, Olamsa .
Duta Besar RI Lima juga mengunjungi langsung perkebunan kelapa sawit di Ucayali dan pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh perusahaan Olamsa.
Foto: KBRI Lima
Provinsi Ucayali merupakan satu dari empat provinsi penghasil minyak sawit di Peru. Provinsi lainnya adalah Provinsi San Martin, Provinsi Loreto, dan Provinsi Huanaco.
Saat ini, provinsi Ucayali merupakan produsen terbesar di Peru dengan nilai produksi mencapai 200 ribu ton CPO (Crude palm oil) dari 300 ribu ton produksi tahunan CPO di negara itu. Perusahaan yang memproses dan mengelola produksi tersebut adalah Olamsa yang didirikan oleh para petani kelapa sawit anggota Cocepu dengan investasi mandiri.
Foto: KBRI Lima
Manager Utama Olamsa , Nilo Demetrio menyampaikan terdapat delapan pabrik kelapa sawit di Peru dimana dua diantaranya dimiliki oleh Olamsa dan berlokasi di Ucayali. Kapasitas produksi PKS Olamsa tersebut adalah sekitar 24 sampai 30 ton per jam.
Kelapa sawit yang diolah merupakan produksi dari sekitar 1,300 petani sawit yang terasosiasi dengan Cocepu dan petani mandiri di provinsi Ucayali. Sementara peralatan yang dipakai oleh pabrik tersebut berasal dari Malaysia.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar