Ceknricek.com -- Perkembangan pandemi COVID-19 di Tanah Air makin mengkhawatirkan jika dilihat dari peta zonasi risiko yang belum juga menunjukkan tanda-tanda melandai.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang dirilis Selasa, (1/12/20) di Jakarta, zona merah atau wilayah risiko tinggi kian bertambah sementara zona hijau makin berkurang.
Dalam webinar media center Satgas COVID-!9 di Graha BNPB Jakarta, Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan zona merah bertambah dua kali lipat sedangkan zona hijau menipis.
“Saya sangat kecewa karena pada minggu ini jumlah kabupaten/kota yang berzona merah bertambah hampir dua kali lipat dari minggu sebelumnya. Selain itu, jumlah daerah yang berada di zona hijau pun semakin menipis,” katanya.
Wiku melanjutkan ada 50 kabupaten/kota berada di zona merah dibanding pekan lalu yakni 28 kabupaten/kota. Selanjutnya di zona oranye menjadi 374 kabupaten/kota dibanding pekan lalu 345 kabupaten/kota, zona kuning menjadi 75 kabupaten/kota dibanding pekan sebelumnya 121 kabupaten/kota, zona hijau 15 kabupaten kota dibanding sebelumnya 20 kabupaten/kota.
"Kami berharap data ini bisa menjadi cermin bagi kita semuanya, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk merefleksikan komitmen kita dalam pengendalian COVID-19," imbuhnya.
Terkait kondisi kematian, angka kematian pada 22-29 November 2020 mengalami kenaikan sebesar 35,6 persen atau dari 626 menjadi 835 kematian dalam satu minggu.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI YESSY GUSMAN
Jawa Tengah menjadi provinsi dengan angka kematian tertinggi dalam waktu satu minggu dari 82 menjadi 196 kematian, disusul Jawa Timur dari 134 menjadi 224 kematian, Banten dari 0 menjadi 17 kematian, Kalimantan Timur dari dua menjadi 18 kematian dan Kepulauan Riau naik dari tiga menjadi 15 kematian.
"Ini bukan prestasi yang baik, kenaikan kematian menunjukkan treatment di fasilitas kesehatan belum memadai ini harus jadi perhatian kita semua," ujar.
Menurut Wiku kondisi tersebut harus menjadi cambukan keras untuk terus memperbaiki diri.
"Bagi masyarakat jangan pernah abai karena cepat atau lambat Anda akan menjadi penderita COVID-19 jika lengah dalam memproteksi diri atau lingkungan atau pun keluarga Anda. Untuk pemerintah daerah dan jajarannya, harap bisa segera melakukan evaluasi terhadap kedisiplinan 3M dan penegakannya di daerah maupun pelaksanaan 3T di berbagai tatanan kesehatan daerah," tegasnya.
Wiku Adisasmito mengingatkan para kepala daerah untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan satgas pusat jika mengalami kesulitan dalam penanganan COVID-19. Ia memuji sejumlah daerah yang berhasil mengamankan zonasi risiko di wilayahnya.
"Saya juga apresiasi kepada Provinsi Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung yang berhasil keluar dari lima provinsi dengan angka kematian tertinggi pada minggu ini. Harus saya tekankan bahwa satu korban jiwa yang meninggal adalah nyawa yang sangat berharga," pungkasnya.
Baca juga: Pemda di Zona Merah Harus Tingkatkan dan Masifkan 3T
Baca juga: Sumatera Selatan Sukses Jadi Wilayah Nihil Zona Merah COVID-19