Ceknricek.com -- Matinya listrik secara massal yang terjadi sejak pukul 11.45 WIB membuat PT PLN (Persero) rugi sekitar Rp 90 miliar. Hal ini dipastikan Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Rahardjo Abumanan, Minggu (4/8).
Menurut Djoko, angka kerugian ini berasal dari 9.000 MW listrik yang hilang, dikali dengan lamanya durasi pemadaman sekitar 10 jam dengan harga tarif listrik per kWh-nya Rp 1.457 per kWh.
"Ya minimal Rp 90 miliar itu lost, rugi karena hilang (padam). Belum termasuk denda (kompensasi ke masyarakat)," ujar Djoko.
Untuk diketahui, hingga pukul 21.00 WIB, PLN berhasil menyalakan 19 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET), dengan rincian 17 GITET sudah bertegangan dan 2 GITET Masih dalam proses.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan GITET yang saat ini belum menyala yakni, kembangan, Gitet Lestari Banten Energi, Gitet Jawa 7, Gitet suralaya Baru.
"Proses pemulihan akan terus dilakukan walaupun memang tidak bisa secara serentak, namun secara bertahap penormalan terus diupayakan dengan maksimal. PLN mohon maaf untuk pemadaman yang terjadi dan akan terus memberikan update terkait kondisi di lapangan," kata I Made.
