Pola Asuh Orang Tua Yang Baik Terhadap Anak | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day

Pola Asuh Orang Tua Yang Baik Terhadap Anak

Ceknricek.com - Parenting atau pola asuh anak adalah suatu proses untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa.

Tantangan nomor satu orang tua adalah membesarkan si kecil dengan cara mendidik anak yang baik dan benar dan dikehendaki kedua pasangan. Ini karena hal yang diajarkan kepada anak sejak dini dapat melekat hingga ia dewasa.

Setiap orangtua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh jadi anak yang hebat. Yang tak hanya cerdas secara kognitif (IQ) saja, namun kecerdasan emosionalnya (IQ) nya juga berkembang optimal.

Berikut merupakan beberapa cara pola asuh yang sudah di rangkum dari beberapa sumber:

Bebaskan anak mengeksplorasi lingkungan.

Lingkungan menjadi sarana luas bagi anak untuk belajar tentang berbagai macam hal. Eksplorasi di alam memicu anak aktif bergerak juga meningkatkan rasa ingin tahu anak terhadap berbagai aspek kehidupan. Dorong anak mengeksplorasi lingkungan yang baru dikenalnya misalnya sambil menyusuri sungai, ia belajar tentang sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, tetap awasi kegiatan anak agar tidak terjadi yang ita tidak inginkan.

Otoriter

Ini adalah gaya yang sangat ketat. Orang tua menetapkan aturan dengan harapan anak-anaknya dapat mengikuti aturan tersebut. Jika tidak mengikuti aturan, anak-anak biasanya akan mendapat hukuman.

Orang tua yang mengikuti gaya ini biasanya tidak berdebat atau membicarakannya terlebih dahulu dengan si kecil. Anak-anak akan ditarik dan mungkin tidak dapat berpikir untuk diri mereka sendiri. Ini karena mereka tidak pernah diberi kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapatnya.

coba ajak si kecil untuk dapat mengeluarkan ide-ide dan pendapat. Jika si kecil tidak memahami kenapa mereka harus disiplin, coba jelaskan apa alasan kita menetapkan peraturan tersebut.

Demokratis

Gaya pengasuhan seperti ini menetapkan aturan dan pedoman untuk anak-anak mereka, tapi tidak otoriter. Orang tua jauh lebih terbuka untuk mendengarkan perkataan anak dan memahami kebutuhan mereka. Jika melanggar aturan, anak-anak akan ditegur dengan cara halus dan tidak menggunakan kekerasan.

Meski memantau dan mengawasi perilaku anak-anak, orang tua tidak akan ikut campur dalam kehidupan anak misalnya ketika mencari teman. Orang tua baru akan ambil langkah jika merasa anak dalam keadaan bahaya. Pola ini dianggap sebagai gaya pengasuhan paling ideal dan paling umum dilakukan.

Melatih kecerdasan perilaku dan kemampuan bersosialisasi

Hal ini penting agar si Kecil belajar berperilaku baik dan sopan serta mau menghargai dan menghormati orang lain. Anak pun jadi pribadi yang menyenangkan bagi orang di sekitarnya. Sama hal nya ketika ia mampu bergaul dengan baik bersama temannya, hal ini bisa melatih kemampuannya berinteraksi dan mendukung keberhasilannya di masa depan.

Nah, sudah siap mempraktekkan tips pola asuh di atas? Dengan menerapkan pola asuh yang tepat sejak dini pada si Kecil, Ibu dan Ayah telah ikut mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil agar tumbuh menjadi anak yang hebat.

Jadilah model yang baik.

Anak akan meniru orang tuanya. Maka, orangtua wajib menjadi role model atau panutan terbaik bagi anak –dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Tunjukkan minat Anda untuk selalu belajar dan menemukan hal-hal baru yang menarik dan kreatif bersama anak. Tunjukkan dan terapkan pola hidup sehat. Tunjukkan pula sikap menghargai serta empati kepada setiap anggota keluarga, orang lain, serta mahkluk hidup lain.

Beri kesempatan mengambil keputusan.

Membiasakan anak untuk mengambil keputusan akan melatih anak untuk belajar sebab-akibat serta tanggung jawab. Melatih anak untuk mengambil keputusan juga akan memicu anak untuk belajar berpikir analitis dengan merangkaikan hal-hal yang sudah dipelajari dan dipahaminya.

Cukupi kebutuhan gizinya.

Nutrisi untuk otak, terutama DHA, terbukti berperan dalam perkembangan otak anak pada “periode emas”. Berikan konsumsi jenis makanan kelompok brain food, misalnya makanan sumber protein, untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, berpikir dan kewaspadaan.



Berita Terkait