Ceknricek.com -- Pemerintah membahas rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke provinsi lain dalam rapat terbatas (ratas) bertopik "Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota" di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4). Wacana ini telah muncul sejar era Presiden Soekarno, namun selalu terganjal akibat perencanaan yang kurang matang.
"Dalam membicarakan soal ini kita tidak boleh hanya berpikir yang sifatnya jangka pendek maupun dalam lingkup yang sempit, tapi harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa, untuk negara dan kepentingan visioner dan jangka yg panjang sebagai negara besar dalam menyongsong kompetisi global," kata Presiden Joko Widodo.
Jokowi menjelaskan, ada beberapa negara yang juga memindahkan Ibu Kotanya. Misalnya, Australia, Malaysia, Brasil, dan Korea Selatan. Ia menekankan persiapan yang matang akan menjadi kunci keberhasilan dalam memindahkan Ibu Kota.
"Memindahkan Ibu Kota memerlukan persiapan yang matang, persiapan yang detail, baik dari sisi pilihan lokasi yang tepat, termasuk dengan memperhatikan aspek geopolitik, geostrategis, kesiapan infrastruktur pendukungnya dan juga soal pembiayaannya," ungkapnya.
Ia yakin jika semua hal dipersiapkan dengan baik maka rencana itu dapat diwujudkan.
Dalam rapat tersebut hadir sejumlah pejabat antara lain Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafrudin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.