Presiden Jokowi Mendarat di Natuna | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Presiden Jokowi Mendarat di Natuna

Ceknricek.com -- Menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden Joko Widodo terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1) pagi.

Dalam kunjungan kerja itu, Presiden didampingi antara lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra.

Antara melaporkan, rombongan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Natuna, sekitar pukul 07.30, setelah menempuh penerbangan selama sekitar satu setengah jam.

Kawasan Natuna hingga saat ini menjadi perhatian publik menyusul adanya sejumlah kapal ikan China yang beroperasi secara ilegal di Laut Natuna yang dikawal aparat kapal-kapal Penjaga Pantai China.

Laut Natuna hingga 200 mil laut lepas pantai ke arah utara secara radial merupakan wilayah zona ekonomi eksklusif Indonesia yang diakui UNCLOS 1982 secara internasional dan ditabalkan melalui UU Nomor 5 Tahun 1983 tentang ZEE Indonesia.

jokowi di natuna
Sumber: Setkab

Baca Juga: TNI Gelar Apel Pasukan Jelang Kunjungan Presiden ke Natuna

Setelah mengklaim sepihak, hampir seluruh wilayah Laut Natuna Utara melalui Sembilan Garis Putus-putus yang tidak pernah diketahui koordinat persisnya, China menyatakan Laut Natuna masuk sebagai teritorial negaranya.

Klaim China yang bertabrakan dengan kepentingan empat negara ASEAN (Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Vietnam) ini hanya didasarkan pada "fakta historis" menurut mereka, bahwa Laut Natuna Utara adalah arena penangkapan ikan nenek moyang mereka sejak zaman dulu. Pada sisi lain, China selalu menghindari untuk menyelesaikan perselisihan perairan ini dengan ASEAN melainkan secara bilateral dengan keempat negara yang mengajukan klaim. 

China sempat melakukan provokasi dan mengatur kapal-kapal nelayannya mencari ikan di perairan Natuna. Bahkan, China mengirim kapal pengawal untuk mendampingi kapal pencarian ikan ke Natuna.

Militer Indonesia bergerak memperkuat pertahanan di perairan terluar itu. Sejumlah kapal perang milik TNI AL merapat ke sana sebagai antisipasi masuknya kapal negara lain.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait