Ceknricek.com -- Indonesia lagi-lagi mengalami paceklik dalam salah satu produk pertaniannya, yakni kedelai. Menurut catatan dari Kementerian Pertanian, produksi kedelai menjadi yang terendah pada Oktober 2019. Hal ini diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (18/11).
“Rendahnya capaian produksi kedelai di 2020 karena beberapa faktor. Pertama, minat petani menanam kedelai rendah. Lalu ketersediaan benih di lapangan juga terbatas. Intinya pengembangan dari petani kedelai masih minim, baik dalam hal inovasi atau pembibitan,” ujar Syahrul.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga mengatakan, rendahnya produksi kedelai Indonesia musim ini juga disebabkan karena harga benih kedelai yang belum menimbulkan daya tarik peningkatan kapasitas produksi bagi produsen benih. Hal ini berimbas pada harga jual kedelai yang rendah, yang diperparah dengan belum adanya regulasi yang mendukung tata niaga kedelai.
Sumber: Antara
Untuk bulan Oktober, produksi kedelai hanya sebesar 480 ribu ton, atau yang terendah. Padahal awal tahun ini, pemerintah menetapkan target produksi sebesar 2,8 juta ton.
Sekadar infrmasi, produksi kedelai nasional memang cenderung menurun selama 2015 hingga 2017, yakni masing-masing sebesar 963.183, 859.653 dan 538.728 ton. Produksi mengalami peningkatan di tahun 2018, dengan catatan sebesar 982.598 ton pada 2018.
Baca Juga: Bulog Siap Serap Kedelai Petani Lokal
Hal ini membuat pemerintah terus melakukan impor. Badan Pusat Statistik mencatat pemasukan impor kedelai berkisar sebesar 2,2 juta ton di tahun 2016. Angka ini naik menjadi 2,6 juta ton setahun berikutnya, serta 2,5 juta ton pada 2018.
Sumber: Antara
Rendahnya produksi kedelai tahun ini juga membuat Kementan merevisi target produksi kedelai di tahun 2020, menjadi 1,12 juta ton.
Selain kedelai, Kementan juga mencatat realisasi produksi padi per Oktober 2019 sebesar 52,82 juta ton, atau sebesar 64 persen dari target 82,08 juta ton. Sementara produksi jagung telah mencapai 25,8 juta ton, yaitu sebesar 93 persen dari target 27,8 juta ton.
“Untuk bawang merah, realisasi produksi hingga Oktober 2019 tercatat sebesar 1,53 juta ton, sekitar 102 persen dari target sebesar 1,49 juta ton. Bawang putih produksi tercatat hanya sekitar 75 ribu ton, sekitar 73 persen dari target 102 ribu ton,” ujar Syahrul menambahkan.
Adapun realisasi produksi cabai tercatat sebesar 2,57 juta ton, atau melebihi dari target yakni 112 persen dari target sebesar 2,29 juta ton. Sementara produksi daging hingga Oktober 2019 sebesar 51 ribu ton dari target sebesar 75 ribu ton, sedangkan produksi tebu tercatat sebesar 2,45 juta ton dari target sebesar 3 juta ton tahun ini.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar