Beberapa tokoh nasional turut berpartisipasi dalam acara ini, diantaranya juga berperan sebagai narasumber. Mereka ialah Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Dodi Reza Alex Noerdin (Bupati Musi Banyuasin), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Herry Ario Naap (Bupati Biak Numfor), dan Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara).
Hadir pula Ketua PWI Pusat Atal S. Depari, Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang, serta beberapa jajaran senior PWI dan tokoh nasional Oesman Sapta Odang.
Foto: Ronald/Ceknricek.com
Ketua PWI Atal S Depari dalam sambutannya menjelaskan latar belakang dari diselenggarakannya seminar ini.
"Siapkah anak-anak bangsa di masa kini memimpin negara ini menuju tahun Indonesia Emas 2045? Apa saja tantangan yang akan dihadapi di tahun 2045 dan strategi apa yang harus disiapkan untuk Indonesia Emas 2045? Untuk itu dibutuhkan karakter pemimpin yang memiliki kompetensi masa depan yang harus dipersiapkan dari sekarang," kata Atal.
Foto: Ronald/Ceknricek.com
Baca Juga: PWI Anugerahi Alm BJ Habibie Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia
PWI sengaja menghadirkan kata "mimpi" , agar mimpi generasi muda tak menjadi sekadar mimpi di siang bolong. "Kita harus hidup dengan mimpi, mimpi adalah kunci karena dari sana lahir kehidupan dan harapan," lanjut Atal.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang hadir sebagai narasumber pertama membahas mengenai bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia saat usia Republik memasuki 100 tahun pada 2045 mendatang. Menurut Indah, generasi masa depan benar-benar harus disiapkan dengan bekerja sekeras-kerasnya saat ini, sehingga di tahun 2045 mendatang kita akan memetik buahnya.
Foto: Ronald/Ceknricek.com
"Kalau untuk daerah Luwu sendiri, pekerjaan rumah yang masih harus dikejar kabupaten yaitu menciptakan sumber daya manusia, perbaikan tingkat stunting, serta menyiapkan anak-anak dari tingkat sekolah baik SD, SMP, dan SMA/SMK," ujar Indah.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bermimpi untuk melihat masyarakat Indonesia yang bahagia di tahun 2045. Sederhana saja, orang yang bahagia pasti tidak mudah marah.
"Masyarakat ubah pola pikir, pemerintah harus siapkan sumber daya manusia yang berkualitas, alokasikan mereka. Ambil dari diaspora-diaspora sesuaikan kriteria dengan ahlinya. Misalnya ahli biomedik untuk kebutuhan bomedik, ahli IT, dan lainnya. Intinya kasih dana, tempatkan dengan sesuai. Sementara aparat seperti BIN dan Polri turut mengawasi,'' kata Ganjar.
Foto: Ronald/Ceknricek.com
Sedangkan, Bupati banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan akan memulai mimpi dari Desa dan Kampung. Saat ini dirinya sedang mewujudkan program Smart Kampung Banyuwangi.
"189 desa teraliri fiber optik, wifi di ruang-ruang publik. Kami juga bekerja sama dengan ojek untuk distribusi makanan gratis dengan dua rantang pagi dan malam. Kami lalu menyiapkan program uang saku dan transport untuk anak sekolah," kata Anaz. (Ed: Thomas Rizal)
BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini