Rakyat Iran: Musuh Kami Bukan Amerika, Tetapi Pemerintah | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: NBCNews

Rakyat Iran: Musuh Kami Bukan Amerika, Tetapi Pemerintah

Ceknricek.com -- Protes meletus di seluruh Iran setelah pemerintah mengakui militernya telah menembak jatuh pesawat Ukraina secara tidak sengaja. Aksi demonstrasi ini telah memasuki hari kedua pada Minggu (12/1), dimana masyarakat menuntut pertanggungjawaban pemerintah.

"Mereka berbohong bahwa musuh kita adalah Amerika, musuh kita ada di sini," teriak satu kelompok pengunjuk rasa di luar sebuah Universitas di Teheran, menurut video yang diposting di Twitter seperti diberitakan Reuters.

Baca Juga: Muak Jadi Alat Propaganda, Atlet Taekwondo Iran Pilih Membelot

Unggahan lain menunjukkan demonstrasi juga meluas ke Lapangan Azadi (yang berarti Kebebasan) Teheran, serta protes di kota-kota lain. Warga ibukota mengatakan kepada Reuters bahwa polisi sedang berjaga di hari Minggu.

Beberapa pengunjuk rasa di Azadi pertama-tama meminta petugas di sana untuk bergabung dengan mereka. Lantaran tidak digubris, mereka turut marah kepada pihak berwenang. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah seperti "Turunlah diktator", mengacu kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Sumber: Getty Images

Kantor berita semi-resmi ILNA mengatakan polisi bergerak untuk membubarkan para pemrotes, yang katanya berjumlah 3.000 orang. Video yang diposting secara online menunjukkan demonstran berlari dari polisi yang menggunakan pentungan dan gas air mata. Reuters tidak dapat mengautentikasi video itu.

Kemarahan publik muncul setelah beberapa hari penyangkalan militer bahwa mereka tidak menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraine International Airlines, Rabu (8/1). Serangan itu sendiri bermula dari sebagai reaksi serangan udara militer AS yang menewaskan pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IGRC) Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad, 3 Januari lalu.

Pemerintah AS dan Pemerintah Kanada yang 57 warganya merupakan penumpang pesawat itu menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Pemerintah Iran pada Jumat (10/1) akhirnya mengaku tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina karena kesalahan pasukan keamanannya. Insiden yang disebut sebagai "human error" ini faktanya telah menewaskan 176 penumpang yang tidak bersalah.

Sumber: Reuters

Media-media moderat Iran seperti Etemad turut menyuarakan kebebasan pers mereka dengan menuntut permintaan maaf dan pengunduran diri para petinggi Iran. Demonstrasi terbaru menambah tekanan yang meningkat pada pemerintah Iran, yang sedang berjuang keluar dari lumpuhnya ekonomi pasca sanksi ketat AS.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (12/1) pada akun twitter-nya @realDonaldTrump menulis dirinya terinspirasi oleh keberanian para demonstran. Pada Minggu, Trump meminta kepada pemimpin Iran melalui Twitter, supaya tidak membunuh para demonstran.

“Ribuan telah terbunuh atau dipenjara oleh Anda, dan Dunia menyaksikan. Lebih penting lagi, Amerika Serikat mengawasi. Nyalakan kembali internet Anda dan biarkan wartawan bebas berkeliaran!" tulis Trump.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait