Review 'Cats', Akibat Ekspektasi yang Terlalu Besar

Ceknricek.com -- Seharusnya tidak ada yang salah dengan film musikal Cats (2019), yang tayang perdana di bioskop-bioskop Indonesia mulai Jumat (27/12). Namun akibat ekspektasi yang terlalu besar, lalu harapan tak menjadi kenyataan, maka yang didapatkan dari film garapan Universal Pictures ini hanyalah kekecewaan.

Ekspektasi yang besar itu dapat dilihat dari deretan nama-nama besar yang terpajang di galeri pemeran film ini. Sebut saja Judi Dench, Ian McKellen, Idris Elba, Jason Derulo, Rebel Wilson hingga penyanyi fenomenal, Taylor Swift yang masuk dalam daftar pemain.

Ditambah lagi para penonton memiliki benchmark terhadap film dengan genre musikal seperti Les Miserables (2012), yang sebetulnya sutradaranya sama dengan film Cats, Tom Hooper. Atau film musikal lain seperti La La Land (2016), yang lebih memajukan unsur drama ketimbang teatrikal.

Sayang ekspektasi yang terlalu besar itu tak terjawab setelah para penonton menyaksikan film berdurasi 110 menit itu. Segalanya tampak salah sedari awal, sejak cerita diawali dari Victoria (diperankan oleh Francesca Hayward) dilemparkan ke jalanan kota London dan menjadi bagian dari kawanan kucing Jellicle.

Baca Juga: Tak Kuat Baca Komentar, James Corden Belum Mau Nonton Cats

Film ini memang mengajak para penonton untuk masuk ke dunia dan sudut pandang kucing. Jadi jangan heran ketika melihat tong sampah atau pintu seukuran raksasa, karena sebenarnya dari sudut pandang kucing ukurannya memang seperti itu.

Kisah ini menceritakan upaya para kucing menunjukkan talentanya masing-masing dalam acara Pesta Jellicle. Nantinya, pemenang dari pesta ini akan ditentukan oleh kucing senior (semacam tetua adat), Old Deuteronomy (Judi Dench), guna mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Heaviside Layer dan mendapatkan hidup baru.

Victoria yang memiliki bakat menari balet, menjadi protagonis utama dalam film ini. Sementara antagonis utama adalah Macavity (Idris Elba), kucing hitam magis yang menculik satu persatu para peserta, sehingga dirinya menjadi calon tunggal dan pemenang.

Asal tahu saja, film ini sendiri merupakan adaptasi dari drama musikal dengan judul yang sama, karya Andrew Lloyd Webber, yang terinspirasi dari koleksi puisi Old Possum's Book of Practical Cats (1939) karya T. S. Eliot. Jadi, sudah selayaknya film ini memiliki makna dan sarat filosofis dalam alur cerita.

Sejujurnya, setelah menonton film ini agak bingung juga menentukan apa makna dan pesan yang ingin ditujukan oleh sang sutradara, Tom Hooper. Pasalnya semua memang sudah tidak masuk akal, bahkan kehidupan baru yang diperjuangkan para kucing adalah pergi dengan balon udara, yang tak jelas maksudnya apa.

Di bagian epilogue bahkan kita akan mendengarkan nyanyian solo dari Old Deuteronomy untuk bagaimana berkomunikasi dengan kucing. Sesuatu yang sebenarnya tak ada maknanya untuk dipesankan dalam sebuah film drama musikal.

Agak merasa kasihan juga dengan para pemeran senior seperti Judi Dench dan Idris Elba, yang seperti terjebak di tumpukan para pemeran kelas wahid, namun terlihat konyol dengan pakaian serba bulu hasil rekaan CGI, yang tak lebih dari pesta-pesta kulit bulu semata. Begitu pula dengan Francesca Hayward yang menjalani debut film, namun film yang ditampilkan tak memiliki kesan apapun, sehingga aksinya seperti mudah terlupakan.

Efek CGI yang ditampilkan juga terlihat amat kaku dan tidak konsisten. Terlepas dari beberapa glitch yang sebenarnya mungkin terlewatkan (karena penonton sudah tidak fokus lagi), ada beberapa setting yang tidak relevan dengan sudut pandang kucing.

Misalnya ketika adegan tarian Skimbleshanks (Steven McRae) di atas rel kereta, terlihat ukuran kucing seperti terlalu kecil jika dibanding rel kereta. Sebaliknya, di dalam gerbong kereta justru ukuran kucing terlalu besar, bahkan seukuran manusia. Hal-hal detail seperti ini tentu seharusnya diperhatikan, mengingat teknologi era sekarang sudah serba digital dan canggih.

Penampilan Taylor Swift sebagai Bombalurina juga tak lebih dari aksinya di atas panggung semata. Mungkin satu-satunya yang berkesan dalam film ini Gus the Theatre Cat yang diperankan oleh aktor senior Ian McKellen. Di sini terlihat kualitas dari McKellen, yang tetap total meski film disekitarnya sudah kacau balau.

Pada akhirnya, selagi liburan ini banyak film baik lokal maupun luar yang sedang beredar, sebaiknya Cats menjadi alternatif terakhir untuk film yang ingin disaksikan.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini