Ceknricek.com—Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo didampingi Duta Besar RI untuk New Zeiland Tantowi Yahya dan tokoh pengusaha Rachmat Gobel Sabtu (10/11) siang meresmikan Ruang Gorontalo di Wellington, New Zealand.
Ruang Gorontalo berlokasi di komplek kantor KBRI. Tantowi menyebut KBRI sebagai rumah Indonesia. Di hari yang sama diresmikan juga Ruang Papua di Rumah Indonesia itu. Sebelumnya, di KBRI sudah terisi dengan Ruang Bali dan Ruang Sriwidjaya.
“ Kami memang sengaja memilih daerah-daerah Indonesia yang sudah dikenal dunia untuk nana-nama di Rumah Indonesia,” kata Tantowi Yahya. Menu makan siang untuk tamu pun disuguhkan makanan khas daerah yang amat populer, seperti Coto Makassar, dan Rendang.
Ruang Gorontalo berfungsi sebagai ruang pamer pelbagai hasil produk Indonesia. Sebagian telah masuk pasar New Zealand. Menempati bangunan bertingkat seluas 60 meter. Di lantai atas diisi perpustakaan literatur tentang Indonesia.
Goreng pisang dengan tangan
Upacara peresmian Ruang Gorontalo dihadiri dua ratus tamu undangan. Mulai dari kalangan diplomat, politisi, kalangan artis Panasonic, kalangan pemimpin redaksi media Indonesia, pelajar Papua, dan warga masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru.
Acara di KBRI juga menyajikan demonstrasi Ibu Hartin Maliki ( Ta Nou ) yang menggoreng pisang dengan tangan di atas minyak panas. Ibu Hartin yang sehari-hari berdagang pisang goreng di Gorontalo didatangkan secara khusus oleh pengusaha Rachmat Gobel. Atraksi Ta Nao mendapat apresiasi dari hampir seluruh pengunjung yang menyaksikan tangannya berendam di minyak panas. Pakai jampi-jampi?
“ Tidak, pak. Saya cuma membaca Bismillah,” ujarnya Ta Nao.
Acara di KBRI ditutup dengan diskusi tamu dari Jakarta bersama warga Indonesia. Tampil sebagai pembicara Dubes Tantowi Yahya, Rachmat Gobel, Bambang Prasetyo, Donna Agnesia, Karni Ilyas, dan Suryopratomo. ( Laporan Ilham Bintang).
