Saksi Mata Ungkap Kejadian Penembakan Pekerja Trans Papua, Wiranto Perintahkan Pengejaran | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Polhukam

Saksi Mata Ungkap Kejadian Penembakan Pekerja Trans Papua, Wiranto Perintahkan Pengejaran

Ceknricek.com - TNI mengungkap fakta terkait penembakan pekerja Trans Papua oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB). Berdasarkan keterangan saksi JA, korban selamat dalam kejadian tersebut, terungkap jumlah pekerja yang tewas sebanyak 19 orang. Hal tersebut disampaikan Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Menurut keterangan saudara JA, jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKSB di lereng bukit Puncak Kabo adalah 19 orang,” ungkap Aidi, Rabu (5/12), seperti dikutip Detik.

Ia mengungkap kronologi penembakan yang terjadi pada Minggu (2/12). Ketika itu, 25 orang pekerja PT Istaka Karya dipaksa berjalan ke Kali Karunggame yang dikelilingi sekitar 50 orang anggota KKSB. Mereka membawa senjata campuran dengan standar militer.

"Keesokan harinya, Minggu, (2/12) pukul 07:00, semua pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit Puncak Kabo. Di tengah jalan, mereka dipaksa berbaris dengan formasi lima saf dalam keadaan jalan jongkok. Tidak lama kemudian, para anggota KKSB, dengan kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua. Mereka secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat, sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah," papar Aidi.

Sejumlah 11 orang karyawan berpura-pura mati hingga KKSB meninggalkan jasad para korban. Mereka lalu berusaha bangkit dan melarikan diri, namun nahas, aksinya diketahui oleh KKSB dan menyebabkan sebagian meninggal.

"Sebanyak 5 orang tertangkap dan digorok oleh KKSB (meninggal di tempat), 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua, 2 orang di antaranya belum ditemukan, sedangkan 4 orang (termasuk sakso JA) selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua," ucap Aidi.

Tanggapan Menko Polhukam

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyampaikan bahwa telah menugaskan Kapolri dan Panglima TNI untuk mengungkap kasus ini. Ia mengingingkan agar pihaknya melakukan pengejaran pelaku pembunuhan para pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua itu.

Tadi saya sudah berbicara dengan Kapolri, Panglima TNI, segera dilakukan satu pengejaran yang habis-habisan supaya tidak terulang lagi,” ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/12).

Wiranto menganggap bahwa para pekerja telah melaksanakan tugas mulia.

Para pekerja sedang melakukan pekerjaan yang mulia, yakni membangun infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat di Papua. Membangun jembatan untuk kebutuhan masyarakat,” katanya.

Ia menilai tindakan tersebut benar-benar tidak terpuji, sehingga pelaku harus segera diringkus.

Artinya apa? Artinya mereka itu sudah berbakti, berjuang, bekerja untuk kebaikan Papua, kebaikan masyarakat Papua, lalu ditembakin, dibunuh, ini tentu satu hal yang sangat tidak terpuji,” lanjutnya.

Jalan Terus

Wiranto juga menegaskan bahwa tindakan KKSB itu tidak akan memberikan pengaruh terhadap pembangunan di Papua. Ia memastikan bahwa pembangunan akan tetap berjalan dengan semestinya.

Tidak ada pengaruhnya apa-apa. Pembangunan tetap berjalan, masa pembangunan dengan langkah seperti itu dihentikan. Pembangunan ini untuk kesejahteraan masyarakat Papua, pembangunan itu menghubungkan urat-urat nadi transportasi, urat nadi komunikasi, untuk menyatukan Indonesia, memberikan kesejahteraan kepada orang-orang yang ada di daerah pinggiran,” pungkas Wiranto.





Berita Terkait