Satgas COVID-19: Protokol Kesehatan Tetap Jadi Kunci Utama Tekan Kasus Aktif | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (BNPB)

Satgas COVID-19: Protokol Kesehatan Tetap Jadi Kunci Utama Tekan Kasus Aktif

Ceknricek.com -- Kunci utama untuk menekan peningkatan kasus COVID-19 yang mulai tinggi beberapa waktu belakangan adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Menurut Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, (18/12/20) tidak ada jalan lain dalam menekan kasus COVID-19 selain protokol kesehatan.

“Kita tidak boleh terus menerus membiarkan kasus aktif bertambah. Protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan. Sehingga penambahan kasus positif harian, tidak semakin tinggi, dengan begitu angka kasus aktif dapat ditekan," katanya.

Wiku kembali mengulang kembali pesan tersebut mengingat mulai pada 13 Desember 2020 kasus aktif COVID-19 berada di angka 15,08 persen. Jumlah tersebut lebih besar dari angka tertinggi kasus aktif pada November 2020.

“Tentunya ini bukan perkembangan yang diharapkan," imbuhnya.

Bila dibandingkan rata-rata, pada November lalu angka rata-rata kasus aktif nasional, sebesar 12,8 persen dengan angka tertinggi 13,78 persen. Sedangkan, pada Desember, rata-rata kasus aktif sampai 13 Desember sudah mencapai 14,39 persen.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI RAHMA SARITA

Angka kasus aktif yang terus meningkat pada Desember 2020 diakui Wiku terjadi dikarenakan tingginya peningkatan penambahan harian kasus positif COVID-19 serta angka kesembuhan yang mengalami perlambatan.

Selain itu, perkembangan terkini penanganan COVID-19 per 17 Desember 2020 terjadi penambahan kasus positif sebanyak 7.354 kasus dengan jumlah kasus aktif sebanyak 97.139 atau 15,1 persen dibandingkan rata-rata dunia sebesar 27,51 persen.

Jumlah kasus sembuh sebanyak 526.979 atau 81,9 persen dibandingkan rata-rata dunia 70,26 persen. Untuk jumlah pasien meninggal 19.390 kasus atau 3,0 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,2 persen.

“Untuk itu kepada pemerintah daerah diminta memperhatikan kualitas pelayanan kesehatan agar angka kesembuhan dapat ditingkatkan dan dapat berkontribusi pada penurunan kasus aktif," pungkas Wiku Adisasmito.

Baca juga: Masyarakat Tidak Boleh Lengah Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Patuhi Protokol Kesehatan Guna Menekan Positivity Rate




Berita Terkait