Satgas COVID-19 Ungkap Penyebab Utama Lonjakan Kasus Positif | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (BNPB)

Satgas COVID-19 Ungkap Penyebab Utama Lonjakan Kasus Positif

Ceknricek.com -- Lonjakan kasus positif COVID-19 yang terjadi sepekan terakhir menurut Satgas COVID-19 ditengarai oleh ketidakdisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan.

Dalam webinar media center Satgas di Graha BNPB Jakarta, Selasa, (1/12/20) Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan penyebab utama meningkatnya kasus positif corona dikarenakan warga mulai abai terhadap 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

“Faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya kasus aktif COVID-19 adalah ketidakdisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M dan masih banyak masyarakat yang berkerumun dalam berbagai bentuk kegiatan,” ungkapnya.

Berdasarkan data Satgas terjadi peningkatan kasus positif sebesar 19,8 persen pada 22-29 November 2020, yaitu dari 30.555 kasus pada 15-22 November 2020 menjadi 36.600 pada 22-29 November 2020.

Wiku menyatakan kasus aktif bisa dicegah apabila masyarakat taati protokol kesehatan.

"Kondisi ini memicu peningkatan kasus aktif. Pada prinsipnya peningkatan kasus aktif bisa dicegah bila disiplin melakukan protokol kesehatan dan ternyata di masyarakat masih ada yang lengah tidak menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI NURUL ARIFIN

Satgas COVID-19 meminta peran aktif kepala daerah untuk terus menerus mengingatkan warganya dan mengevaluasi sejauh mana penerapan 3M.

"Satgas meminta kepala daerah untuk mengevaluasi protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dan penegakan disiplin terkait protokol kesehatan yang dilakukan satgas di daerah, peningkatan kasus hanya dapat dicegah dengan disiplin protokol kesehatan," tambah Wiku.

Wiku Adisasmito berharap agar pimpinan daerah segera melakukan refleksi dan evaluasi.

"Kondisi yang ada menjadi refleksi dan evaluasi pimpinan daerah untuk membuat kebijakan yang paling tepat, tapi harus mempertimbangkan dampak terhadap berbagai sektor. Pandemi COVID-19 adalah masalah kesehatan yang berdampak luas ke berbagai sektor, sehingga penanganannya juga harus bersifat multi sektor, sehingga tidak ada yang dikorbankan penanganannya," pungkasnya.

Baca juga: Ketua Satgas COVID-19 Serukan Masyarakat Kooperatif Jalani 3T

Baca juga: Satgas Covid-19: Penanganan Covid-19 di Ibukota Tetap Berjalan



Berita Terkait