Sejarah Hari Ini: China Luncurkan Manusia Pertama ke Luar angkasa | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: NASA

Sejarah Hari Ini: China Luncurkan Manusia Pertama ke Luar angkasa

Ceknricek.com -- Sejarah mencatat Rusia dan Amerika merupakan dua negara yang berhasil meluncurkan dua wahana mereka ke luar angkasa lewat proyek Sputnik dan Apollo pada dekade 1950-an.

Dua misi luar angkasa itu tentu menjadi tonggak baru dalam sejarah perkembangan teknologi antariksa. Hal ini kemudian membuat negara-negara lain menyusul dengan misi yang sama, salah satunya China. 

Tepat pada hari ini, 16 tahun silam, 15 Oktober 2003, misi antariksa berawak China pun meluncur ke luar angkasa. Dengan membawa astronot bernama Yang Liwei, Negeri Tirai Bambu itu telah menorehkan sejarahnya dalam kancah global.

Ambisi Menjelajah Luar Angkasa  

Ambisi dan upaya China untuk menjelajahi luar angkasa sebenarnya sudah dimulai sejak 1950-an, ketika mereka mengembangkan rudal balistik. Mereka pada waktu itu dibantu oleh Uni Soviet. Dua dekade berselang, China kemudian meluncurkan satelit pertamanya untuk keperluan komersial dan komunikasi. 

Selepas proyek satelit ini, Cina memulai mengembangkan proyek penerbangan angkasa berawak pada 1968 di bawah koordinasi China National Space Administration (CNSA) yang disebut dengan proyek 921.

Sebuah pesawat antariksa tak berawak rencananya diluncurkan pada 1970. Namun, program itu ditunda karena masalah keuangan dan politik. Pada 1995, Rusia kembali mulai membantu mengembangkan kesulitan yang dihadapi oleh China. 

 China Luncurkan Manusia Pertama ke Luar angkasa
Sumber: NASA

Akhirnya, China bisa mengembangkan sebuah prototipe dengan mengubah Proyek 921 menjadi Shenzhou. Dalam sejarah pembuatannya, China berhasil membuat 10 pesawat yang mirip dengan pesawat Soyuz milik Rusia itu, meskipun ia lebih besar.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Apollo 7, Misi Berawak NASA Berhasil Capai Orbit Bumi

Dilansir dari Britannica, Shenzhou terdiri dari tiga modul yaitu modul layanan berisi instrumentasi dan sistem propulsi; modul tengah berbentuk lonceng yang membawa awak selama peluncuran dan pendaratan; dan modul orbital ke depan berbentuk silinder yang membawa eksperimen ilmiah dan militer. 

Bertemu Driver Ojol, Awkarin Sedih Menahan Tangis 
Sumber: Sciencephoto

Shenzou memiliki panjang 9,3 meter, dengan berat mencapai 7.840 kilogram serta berdiameter 2,8 meter. Pesawat ini juga didukung dengan empat panel surya yang menghasilkan total daya 1.500 watt. 

Sebelumnya, empat misi Shenzou telah melakukan uji coba terbang tak berawak yang dilakukan selama tiga periode, dari 1999-2002. Pada 2003 Shenzou ke lima dengan awak  kemuian diluncurkan dengan membawa pilot Yang Liwei.  

Hari Peluncuran

Setelah berbagai persiapan dilakukan oleh CNSA, BBC History mencatat, roket Long March 2F yang dikenal sebagai Shenzhou V meluncur dari landasan peluncuran Gobi pukul 09.00 waktu China. Roket mengorbit bumi 10 menit kemudian. 

Bertemu Driver Ojol, Awkarin Sedih Menahan Tangis 
Sumber: Istimewa

Menurut GBTimes, setelah misi itu, China menjadi negara ketiga dunia yang sukses menempatkan manusia ke luar angkasa setelah Rusia dan Amerika Serikat. Yang Liwei berhasil 14 kali mengitari bumi selama kurang lebih 22 jam usai peluncurannya. 

Hari itu kemudian menjadi catatan sejarah bagi China karena berhasil mengalahkan ketakutan akan pengiriman manusia ke luar angkasa setelah empat misi dilakukan.  

"Saya takut saya akan mati," ujar Yang seperti dilansir oleh China.org.cn, ketika melewati turbulensi 26 detik sebelum pesawat ruang angkasa itu akhirnya berhenti berguncang. 

Setelah 14 kali mengitari orbit bumi, Shenzou, yang membawa mantan Letnan tersebut kemudian mendarat dengan selamat di padang rumput  Siziwang Mongolia sekitar pukul 07.00 pagi hari berikutnya pada 16 Oktober 2003.  

Baca Juga: Mengenang Setengah Abad Perjalanan Neil Amstrong Cs ke Bulan

Setelah peristiwa itu, seorang pimpinan NASA, Sean O'Keefe pun menyebut Shenzhou 5 sebagai "pencapaian penting dalam eksplorasi manusia di luar angkasa". Sementara itu Badan antariksa Amerika Serikat, NASA juga berharap China untuk "melanjutkan program penerbangan angkasa manusia yang aman". 

Pemerintahan China pun terus berinovasi. Hingga pada 16 Juni 2012, program Shenzhou sembilan berhasil membawa astronot wanita China pertama yang bernama Liu Yang. Keberhasilan China pun terus diikuti proyek ambisius mereka untuk mengeksplorasi luar angkasa. 

Baru-baru ini, pesawat luar angkasa mereka Chang’e juga telah berhasil mendarat di titik terjauh bulan pada 3 Januari 2018. Dilansir dari The Guardian, misi pendaratan Chang’e adalah untuk mempelajari detail pengukuran kandungan mineral dan struktur permukaan sisi terjauh bulan serta pengamatan astronomi frekuensi radio.

Sejarah Hari Ini: China Luncurkan Manusia Pertama ke Luar angkasa
Sumber: NASA

Wired menuliskan bahwa misi pendaratan China di bulan merupakan sesuatu yang istimewa dan memiliki potensi untuk mendedah bagaimana tata surya terbentuk. Tidak hanya itu, misi itu juga kembali membuka wacana pemilihan bulan sebagai tempat tinggal manusia di masa depan. 

Untuk membantu misi ini pendaratan China di bulan pun dilengkapi dengan kamera panorama dan radar penembus tanah yang dapat menghasilkan informasi mengenai komposisi dari permukaan mantel bulan. 

BACA JUGA: Cek Berita TEKNOLOGI & INOVASI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di sini



Berita Terkait