Status Gunung Raung Meningkat dari Normal ke Waspada | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Status Gunung Raung Meningkat dari Normal ke Waspada

Ceknricek.com -- Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan status Gunung Raung di Kabupaten Banyuwangi , Bondowoso, dan Jember statusnya meningkat dari normal (level I) ke waspada (level II).

“Benar aktivitas vulkanik Gunung Raung baik secara data pengamatan visual dan kegempaan mulai menunjukkan peningkatan, sehingga statusnya dinaikkan dari normal ke waspada sejak pukul 14.00 WIB," kata  Hendra Gunawan  Jumat (17/7/20) malam dilansir dari Antara.

Menurutnya, berdasarkan pemantauan secara visual selama 1 Januari hingga 16 Juli 2020 pukul 07.52 WIB, gunung api denghan tinggi 3.332 meter di atas permutan laut itu terlihat jelas hingga tertutup kabut. Selain itu teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 50 meter dari puncak.

"Pada 17 Juli 2020 pukul 00.00 – 06.00 WIB erupsi masih terjadi sebanyak 26 kali, menghasilkan kolom abu berwarna cokelat dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50 – 200 meter di atas puncak/kawah," kata Hendra.

Berdasarkan data kegempaan, jumlah dan jenis gempa yang terekam selama 1 Januari hingga 16 Juli 2020 pukul 10.00 WIB didominasi oleh gempa tektonik jauh, tektonik lokal, satu kali gempa terasa pada tanggal 19 Maret 2020 serta beberapa kali gempa hembusan sejak tanggal 13 Juli 2020.

Baca juga: BTNGR: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Segera Dibuka

"Jumlah gempa hembusan terus meningkat sejak tanggal 16 Juli 2020 pukul 10.52 WIB dan diikuti oleh kemunculan tremor non-harmonik dan gempa letusan dan hari ini hingga pukul 06.00 WIB terekam 26 kali gempa letusan dan 20 getaran tremor non-harmonik," ujarnya.

Ia menjelaskan analisnya dari aktivitas Gunung Raung yakni tinggi kolom hembusan gas/abu dan warna kolom hembusan mulai mengalami perubahan pada 16 Juli 2020 dan warna kolom hembusan mengindikasikan adanya material abu yang terbawa ke permukaan.

"Jumlah gempa hembusan mengalami kenaikan dan diikuti oleh kemunculan jenis gempa vulkanik lainnya (tremor dan letusan), sehingga mengindikasikan adanya suplai magma dari kedalaman di bawah kawah puncak Gunung Raung," katanya.

Hendra mengatakan potensi bahayanya sebaran material dari hembusan abu pada 16 dan 17 Juli 2020 masih berada di sekitar kawah/puncak Gunung Raung yang merupakan Kawasan Rawan Bencana III, namun demikian sebaran abu dapat terbawa ke daerah yang lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

"Rekomendasi PVMBG yakni dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada) agar masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilimeter dari kawah/puncak," tuturnya.

Gunung Raung merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Jawa Timur dan gunung api itu merupakan gunung api strato berkaldera, dengan kawah utama Kaldera Raung. Tingkat aktivitas Gunung Raung adalah Level I (Normal) sejak 24 Oktober 2016. 

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait