Ceknricek.com -- Optimisme yang menurun. Terasa aneh memang. Maksudnya begini: tadinya optimistis banget. Kini optimistis tapi nggak pakai banget. Begitulah hasil survei terbaru tentang Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia pada kuartal III 2019. Survei dilakukan oleh The Conference Board® Global Consumer Confidence™ Survey, bekerja sama dengan Nielsen, perusahaan informasi dan pengukuran global.
Hasil survei itu mendapati, meski sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, IKK Indonesia pada kuartal III 2019 masih berada dalam tingkat stabil dengan skor indeks 123 poin persentase (pp). Angka ini turun 3 poin dibandingkan dengan kuartal II 2019.
Sumber: Nielsen
Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia, menjelaskan tren penurunan ini disebabkan oleh turunnya keyakinan konsumen akan tiga indikator yang mempengaruhi IKK. Persepsi positif konsumen Indonesia pada dua indikator yaitu keadaan keuangan pribadi dan kesiapan untuk berbelanja dalam 12 bulan ke depan turun empat poin menjadi masing-masing 76% dan 57%, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Baca Juga: BI: Optimisme Konsumen Melemah, Paling Besar di Makassar
Persepsi positif akan prospek keyakinan lapangan kerja hanya turun sangat sedikit dari 70% di kuartal II 2019 menjadi 69% di kuartal III 2019. “Secara global, Indonesia turun satu tingkat menjadi negara keempat paling optimistis, dilampaui oleh Vietnam dengan IKK 128 - naik 5 poin dari kuartal II 2019,” ujar Agus, kepada pers, di Jakarta pada Rabu (20/11).
Sumber: Nielsen
Tentang Survei
The Conference Board® Global Consumer Confidence Survey adalah survei Keyakinan Konsumen Global yang dilakukan Conference Board® bekerja sama dengan Nielsen. Survei ini dilaksanakan pada September 2019 dan mensurvei lebih dari 32.000 konsumen online di 64 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Tengah Timur/Afrika dan Amerika Utara.
Sampel termasuk pengguna internet yang setuju untuk berpartisipasi dalam survei ini dan memiliki kuota berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk setiap negara. Ini menjadi pertimbangan untuk menjadi perwakilan konsumen internet berdasarkan masing-masing negara. Karena sampel didasarkan pada mereka yang setuju untuk berpartisipasi, menurut Agus, tidak menutup kemungkinan akan ada perkiraan kesalahan pada sampling teoritis yang dapat dihitung.
Sumber: Nielsen
Namun, sampel probabilitas ukuran setara memiliki margin kesalahan ± 0,6% di tingkat global. Survei ini hanya berdasarkan pada perilaku responden dengan akses online. Tingkat penetrasi internet bervariasi menurut negara. The Conference Board menggunakan standar pelaporan minimum 60% penetrasi internet atau populasi online 10 juta untuk disertakan dalam survei.
Penurunan Tingkat Kepercayaan Diri
Kembali ke hasil survei. Konsumen di Asia-Pasifik tetap menjadi yang paling optimistis secara global, tetapi perbedaan antarnegara terlihat lebih meningkat. Konsumen di negara berkembang terbesar seperti China, India dan Indonesia, menunjukkan tren sangat positif, meskipun mengalami sedikit pelemahan dalam rasa percaya diri.
Negara-negara lain, termasuk Korea Selatan, Thailand, dan Singapura, mengalami penurunan tingkat kepercayaan diri. Hong Kong memperlihatkan penurunan terbesar di wilayah ini, sebagai akibat isu politik yang sedang terjadi di negara tersebut.
Baca Juga: Simalakama Rokok, Antara Konsumen dan Produsen
Meskipun IKK Indonesia sedikit menurun, persepsi konsumen mengenai resesi membaik. Pada kuartal II 2019, 57% konsumen merasa bahwa negara sedang dalam keadaan resesi ekonomi. Pada kuartal berikutnya, angka tersebut turun menjadi 52%.
Terkait dengan kekhawatiran konsumen, ekonomi (37%) dan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan (20%) masih menjadi kekhawatiran utama konsumen Indonesia.
Sumber: Nielsen
Perubahan yang signifikan terjadi pada kuartal ini adalah kekhawatiran mengenai stabilitas politik turun drastis dari 26% di kuartal II 2019 menjadi 14% di kuartal III 2019. Di sisi lain, kekhawatiran mengenai kesehatan dan pemanasan global meningkat cukup signifikan. Sebesar 16% konsumen yang disurvei memiliki kekhawatiran atas faktor kesehatan. Angka itu naik 8% dari kuartal sebelumnya. Sedangkan 17% konsumen merasa khawatir akan dampak pemanasan global. Angka ini naik 5% dari kuartal sebelumnya.
Sementara itu, pada kuartal III 2019 makin sedikit konsumen yang menggunakan dana cadangan mereka untuk menabung (61%), dibandingkan dengan 67% di kuartal II 2019. Pada kuartal yang sama juga lebih sedikit konsumen yang menghemat pengeluaran untuk gas dan listrik, menikmati hiburan di luar rumah dan mengganti peralatan rumah tangga utama.
BACA JUGA: Cek FASHION & BEAUTY, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.