Suryopratomo Mundur, Ketua Dewas TVRI: Ada Tugas dari Metro | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Suryopratomo Mundur, Ketua Dewas TVRI: Ada Tugas dari Metro

Ceknricek.com – Mantan direktur utama Metro TV, Suryopratomo, memutuskan mundur dalam seleksi calon Direktur Utama Pergantian Antar Waktu TVRI 2020-2022. Surat pengunduran diri Tomi –begitu Suryopratomo biasa disapa- diantar Senin siang (24/2/2020). Ketua Dewas Pengawas (Dewas) TVRI, Arief Hidayat Thamrin, menghormati keputusan Tomi.

Arief tak merinci apa alasan Tomi mundur. Ia hanya mengungkap, ada tugas yang masih harus ditunaikan Tomi di Metro TV. Setelah menyatakan mundur, menurut Arief, secara otomatis Tomi dicoret dari pencalonan. Terkait isu politisasi pencalonan Tomi untuk kepentingan politik 2024, Arief tidak mau berspekulasi.

“Intinya, isu tersebut tidak perlu kami tanggapi,”kata Arief saat dihubungi Ceknricek.com, Senin (24/2/2020).

Arief H. Thamrin

Menurut salah seorang anggota Dewas TVRI, Senin (24/2/2020) ini ada tahapan seleksi bagi mereka yang lolos administratif. Setelah itu masih ada tahap Assesment test termasuk psiko test oleh Lembaga Psikologi Terapan UI, Cek Kesehatan, Panel Ahli dan Uji kelayakan dan Kepatutan.

Dengan mundurnya Tomi, Ketua Dewas menyebut tidak berpengaruh terhadap kualitas proses pencarian dirut sementara pengganti Helmy Yahya. “Tidak berpengaruh, masih ada 15 calon lain yang juga bagus-bagus,”tegas Arief.

Baca Juga :Helmy Yahya: Saya Tak Berpikir untuk Kembali Jadi Dirut TVRI

Kepada Bisnis.com, Tomi memang menuturkan keputusannya mundur lantaran maraknya isu tidak sehat yang menyerang dirinya, yakni isu terkait pemilu 2024.Dalam proses seleksi, Tomi mengaku baru sampai pada seleksi administrasi dari berkas-berkas yang diajukan dan belum masuk tahap yang lebih jauh.

Suryopratomo

Menurutnya,  TVRI merupakan LPP yang punya potensi besar untuk memberikan edukasi, memberikan inspirasi, dan mempersatukan Indonesia. Berbeda dengan televisi swasta yang menjadi industri, TVRI berperan lebih untuk membangun kekuatan sebagai bangsa. Sama halnya seperti Jepang yang memiliki NHK, Jerman dengan Deutchewelle, dan Inggris yang punya BBC.

“Kelemahan TVRI yang ada harus dicarikan jalan keluarnya untuk memperkuat dan memajukan bangsa,”kata Tomi.

Sejak masuknya dia dalam salah satu bakal calon Dirut LPP TVRI,kata Tomi, berhembus kabar yang mengatakan bahwa jika dia terpilih TVRI akan cenderung menjadi TV politik yang berpihak pada salah satu paslon di Pemilu 2024 mendatang.

“Jabatan ini kan hanya PAW sampai 2022, tetapi dalam perkembangannya muncul isu-isu politik. Saya dianggap sebagai proxy untuk kepentingan kelompok. Isunya lebih kepada kepentingan politik katanya untuk Pemilu 2024. Ini tentunya akan menyulitkan saya dalam bekerja kalau terpilih dan akhirnya pasti akan menjadi masalah bagi TVRI dalam menjalankan peran sebagai LPP,”pungkas Tomi.

BACA JUGA: Cek JURNALISTIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait