Oleh Redaksi Ceknricek.com
11/29/2024, 8:07 WIB
Ceknricek.com--Sejak berdiri 19 Desember 2011 ‘Restoran Dapur Coet’ yang berada di Cikarang, Bekasi, mengalami perkembangan. Saat ini kuliner nusantara khas Sunda ini sudah memiliki dua cabang, yakni; Restoran Dapur Coet 1 dan Restoran Dapur Coet 2, walaupun lokasinya masih di kota yang sama.
Menanggapi banyaknya permintaan dari pelanggan untuk buka di Jakarta, Restoran Dapur Coet siap ekspansi ke Jakarta. Owner dari Restoran Dapur Coet, Siti Nurlaila, mengatakan, banyaknya konsumen yang datang ke Dapur Coet dari berbagai daerah. Mereka menjadi pelanggan setia yang datang rutin dan berulang.
“Pelanggan secara rutin datang untuk menikmati masakan di Dapur Coet. Pelanggan yang datang pun terus semakin banyak, dan jatuh cinta kepada nikmat cita rasa masakan khas Sunda yang di suguhkan di Dapur Coet. Nah, dari mereka inilah masukkan untuk buka cabang di Jalarta,” katanya.
Di Jakarta rencana Dapur Coet akan hadir di Bintaro dengan nama dan konsep yang sama dengan yang di Cikarang.
“Belum ada restoran makanan sunda yang benar – benar authentic dengan konsep open kitchen. Konsep dapur di dalam sebuah restoran, ditata secara terbuka, sehingga pengunjung bisa melihat langsung proses pemasakan makanan, seperti di terapkan di restoran Dapur Coet,” katanya.
Dari segi target market, Siti Nurlaila melihat, Jakarta Selatan merupakan wilayah yang sangat potensial. Disana banyak pegawai, family, dan memiliki banyak lokasi destinasi. Kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan bisnis untuk membeli produk yang hendak ditawarkan cukup baik.
“Jakarta Selatan, salah satunya jadi pusat kota yang bisa dijangkau berbagai macam kalangan, masih menjanjikan untuk menjadi pusat kuliner. Jakarta Selatan juga menjadi barometer Jakarta sebagai kota Global,” ujarnya
Menurut Siti Nurlaila, walaupun Jakarta sudah tidak menjadi Ibukota Negara, karena Ibu Kota nantinya pindah ke IKN, tapi tidak akan hilang sejatinya dan iconnya. Kalau Jakarta tetap menjadi destinasi selain untuk pekerjaan juga bisa jadi wisata buat pendatang – pendatang atau turis dari mancanegara, bahkan tamu dari luar negeri.
“Mengingat banyaknya industri pariwisata yang memang sudah berkembang di Jakarta, jadi bisnis kuliner masih berpotensi. Justru melihat Jakarta akan menjadi kota global, membuka prospek bisnis kuliner yang semakin baik, karena semakin banyak orang datang ke Jakarta,"kata Siti Nurlaila.
“Saya sudah melihat potensi bisnis di Jakarta seperti Jakarta Selatan sangat baik dan menjanjikan. Dapur Coet harus segera hadir disana, menyajikan kuliner khas Sunda, yang bisa menjadi magnet membuat orang semakin senang datang ke Jakarta Selatan,” sambung Siti.
Jadi kalau orang datang ke Indonesia, kata, Siti Nurlaila, mau makan khas Indonesia yang authentic ya pasti orang ke ‘Dapur Coet’ baik dari manca negara maupun global. Pokoknya Dapur Coet pengen menjadi destinasi kuliner tempat makan orang orang darimana pun.
Tak hanya di Bintaro, Dapur Coet juga akan membuka resto lainnya di Kemang, Jakarta Selatan. Berbeda dengan resto yang sudah ada sebelumnya, untuk yang di Kemang diberi label Nyonya Coet. Restoran Nyonya Coet ini nantinya, akan melayani pembelian secara online.
“Selama ini kan konsentrasi melayani pembeli yang datang ke resto. Nah yang Nyonya Coet ini khusus pembelian lewat aplikasi. Kami akan hadir di semua aplikasi pembelian makanan secara online. Seperti gojek, shopee Food dan Grab. Dapur kita buat senyaman mungkin, di lokasinya ada tanaman-tanaman hidroponik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur,” ujar Laila.
Nama ‘Dapur Coet’ mengandung makna tersendiri bagi Siti Nurlaila pendiri Dapur Coet, yakni “Dapur” melambangkan tempat pengolahan makanan, sementara “Coet” diambil dari bahasa Sunda yang bermakna “cobek” atau tempat untuk mengolah sambal. Dua cabang ini akan hadir akhir tahun dan awal tahun ini.
Editor: Ariful Hakim