Ceknricek.com -- Presiden terpilih Joe Biden kerap berbeda pandangan soal penanganan Covid-19 dengan Donald Trump. Mengutip Business Insider, selama masa kampanyenya, Biden menuduh Trump tidak memiliki rencana untuk membuat AS keluar dari pandemi Corona.
Menurut laporan worldometers, total kasus COVID-19 di AS sudah mencapai 10.288.480 kasus pada Senin (9/11/2020). Sebelumnya, jumlah kasus baru Corona di AS juga sempat melewati angka 100.000 selama tiga hari berturut-turut.
Biden pun akan dihadapkan dengan tugas besar dalam penanganan COVID-19 ketika dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada Januari mendatang. Berikut 9 rencana Biden dalam menghadapi pandemi Corona di AS.
1. Ketersediaan tes secara luas
Biden berjanji akan membuat ketersediaan tes yang meluas melalui program pengembangan yang didukung pemerintah. Ia juga berniat untuk meningkatkan produksi tes diagnostik rumah dan membangun setidaknya 10 lokasi pengujian drive-thru di setiap negara bagian. Selain itu, Biden berjanji untuk menggratiskan tes Corona bagi semua rakyat AS, termasuk kepada warganya yang tidak memiliki asuransi.
2. Perluas kewajiban penggunaan masker
Biden berencana untuk mewajibkan penggunaan masker secara nasional. Namun, para ahli hukum mengatakan, Biden hanya memiliki wewenang untuk mewajibkan penggunaan masker di fasilitas-fasilitas negara saja. Untuk mengatasi masalah ini, Biden pun akan bekerja sama dengan para pemimpin wilayah agar bisa menerapkan kebijakan ini di seluruh AS.
3. Penyesuaian kebijakan penguncian
Melihat kondisi AS, tampaknya Biden tidak akan memberlakukan penguncian secara nasional. Namun, berulang kali Biden mengatakan bahwa ia akan mengikuti rekomendasi dari para ahli dan kajian-kajian ilmiah.
"Saya siap melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa. Kita tidak bisa menggerakan negara sampai kita bisa mengendalikan virus," ucap Biden kepada ABC.
4. Mengembalikan otoritas CDC
Beberapa kali pendekatan administrasi yang dilakukan Trump sempat bertentangan dengan panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Ilmuwan CDC pun mengatakan, beberapa nasihat mereka tentang penguncian dan pengujian diabaikan oleh administrasi federal.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI RAHMA SARITA
Biden berjanji untuk membangun kembali otoritas CDC. Ia pun berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membangun data realtime yang bisa melacak administrasi rumah sakit dan ketersediaan alat pelindung diri (APD) di AS.
5. Bergabung kembali dengan WHO
Sebelumnya, Trump sempat menghentikan semua pendanaan ke WHO, yang membantu koordinasi respons global terhadap pandemi Corona pada April lalu. Kemudian, secara resmi AS menarik diri dari WHO bulan Juli. Biden mengatakan, AS akan bergabung kembali dengan WHO pada hari pertama ia menjabat sebagai presiden.
6. Mendaftarkan setidaknya 100.000 pelacak kontak
Pada Oktober 2020, AS memiliki 50.000 pelacak kontak. Hal ini bisa berarti sebagian besar negara bagian tidak memiliki pelacak kontak yang cukup untuk menyelidiki kasus COVID-19 di wilayahnya.
Sebelumnya, pemerintahan Trump berusaha memblokir dana tambahan untuk menambah pelacakan kontak pada Juli. Oleh karena itu, Biden pun berjanji akan mengembangkan tenaga kerja pelacakan kontak di AS dengan sekitar 100.000 karyawan.
7. Perbanyak distribusi ventilator dan APD ke rumah sakit
Biden juga berjanji untuk lebih berpedoman pada Undang-Undang Produksi Pertahanan, yang memungkinkan presiden untuk mewajibkan bisnis dalam memprioritaskan kebutuhan rantai pasokan pemerintah federal.
Presiden terpilih AS ini berharap dapat menggunakannya secara lebih agresif untuk mengurangi masalah rantai pasokan APD, ventilator, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan rumah sakit.
8. Memastikan perawatan COVID-19 gratis untuk rakyat AS
Selanjutnya, Biden berencana untuk menggratiskan pengobatan pasien COVID-19 dan menghilangkan biaya-biaya tidak terduga lainnya bagi rakyat AS yang memiliki asuransi. Selain itu, Biden juga berjanji untuk mengganti biaya perawatan COVID-19 bagi pasien yang tidak memiliki asuransi.
9. Memastikan vaksin COVID-19 aman dan gratis
Dalam program operation warp speed (OWS) Trump, sejumlah kandidat potensial vaksin COVID-19 masih dalam tahap uji klinis dan rencananya akan diproduksi dalam jumalah yang besar. Bahkan pendanaan untuk program ini dilaporkan hampir sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar 141 triliun rupiah.
Dalam pidato kampanyenya, Biden berjanji akan memastikan keamanan vaksin COVID-19 dan menggratiskannya kepada seluruh warga AS.
"Begitu kami memiliki vaksin yang aman dan efektif, itu harus gratis untuk semua orang, baik Anda diasuransikan atau tidak," kata Biden.
Baca juga: Ini Prosedur Penggantian Presiden Amerika Serikat
Baca juga: Menang Pilpres AS 2020, Ini Pidato Joe Biden