Tidak Pecat Enzo: Salut dan Hormat Kepada KSAD dan TNI | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : TribunNews

Tidak Pecat Enzo: Salut dan Hormat Kepada KSAD dan TNI

Ceknricek.com -- Kalau ada tokoh dan lembaga yang dalam pekan-pekan ini pantas mendapat salut, penghormatan tinggi dari bangsa dan negara, maka pilihannya tidak akan terlalu sulit.

Dapat dipastikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, dan TNI khususnya TNI AD adalah pilihan yang tepat. Tidak perlu ada perdebatan.

Keputusan Jenderal Andika dan TNI AD mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai taruna Akademi Militer (Akmil) adalah keputusan yang tepat, bijak, dan berani. Sebuah keputusan yang akan membuat  pondasi kehidupan berbangsa dan negara semakin kokoh.

andika jendral
Sumber: Inews

Sekalipun selama ini mencoba bersikap netral, tidak mudah bagi TNI AD untuk mengabaikan begitu saja tekanan para buzzer dan tokoh sekelas Mahfud MD. 

Para buzzer ini adalah pendukung garis keras pemerintah c.q. Jokowi-Ma’ruf.  Sementara Enzo diketahui merupakan putra seorang emak-emak militan pendukung Prabowo-Sandi.  

Karena itulah ketika di akun medsosnya Enzo kedapatan memasang fotonya dengan bendera tauhid, tidak ada ampun. Dia langsung di-bully habis. Mantan Menhan Mahfud MD bahkan menyebut TNI kecolongan. Enzo harus dipecat!

Pilihannya bagi Andika sebenarnya sangat mudah, kalau mau main aman, pecat Enzo. Beres! Tapi itu tidak dilakukannya.

Baca Juga: Kasus Taruna Enzo: Pak Mahfud MD Segeralah Minta Maaf

Residu Pilpres

Kasus Enzo menjadi heboh tidak bisa dilepaskan dari sisa-sisa limbah (residu) pertarungan antara dua kubu pada Pilpres 2019, kubu paslon 01 dengan 02.

Bayangkan bila sampai TNI AD tunduk pada tekanan para buzzer. Tunduk pada tekanan tokoh sekaliber Mahfud MD. Apa jadinya bangsa ini?

Isu Enzo tidak boleh dilihat sebagai soal remeh. Hanya soal seorang remaja blasteran yang dicap terpapar kelompok radikal. Karena itu dia tak boleh diberi ampun, harus dipecat sebagai taruna Akmil.

Isu ini telah menyentuh perasaan paling dalam umat Islam. Keyakinan yang paling mendasar. Konsep tauhid yang mengakui ke-Esaan Allah SWT.

Kalimat tauhid tidak boleh dibuat main-main. Umat Islam rela mati untuk mempertahankan rukun Islam pertama itu. 

Melihat reaksi publik yang tercermin di media dan medsos, bila sampai Enzo dipecat bakal memunculkan kegaduhan baru. Kegaduhan yang sangat besar. Bukan tidak mungkin muncul Aksi Bela Islam (ABI) jilid baru.

Umat Islam sebagai mayoritas merasa kian dipinggirkan. Merasa kian dimusuhi oleh rezim pemerintahan Jokowi. Upaya rekonsiliasi yang coba dibangun oleh Presiden Jokowi akan sia-sia.

Sebagai lembaga, TNI juga akan kehilangan kepercayaan dari umat Islam. Anak muda Islam tak berani masuk ke akademi militer.  Takut dipecat karena stigma radikal.

Baca Juga: Jokowi Lantik 781 Perwira TNI dan Polri di Istana Negara

TNI akan terpecah belah dalam perkubuan menjadi TNI Pancasilais, TNI Hijau, TNI Merah, dan entah TNI apalagi.

Masyarakat kita akan kembali terbelah dan terpuruk kian dalam. Sebuah permusuhan yang tidak berkesudahan.

Tidak pada tempatnya mempertentangkan semangat keberagamaan yang tinggi dengan standar profesionalisme TNI. Sebagai prajurit, mereka terikat pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.

Dalam Sapta Marga pada poin ketiga tegas disebutkan, "kami Ksatria Indonesia, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan".

Seorang prajurit TNI haruslah seorang yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimana mungkin seorang taruna dipecat karena menjunjung tinggi kalimat tauhid. Kalimat pengakuan, sebuah kesaksian atas ke-Agungan dan ke-Esaan Tuhan Yang Maha Esa. 

Dalam sumpah prajurit dan 8 Wajib TNI juga dimulai dengan kalimat "demi Allah saya bersumpah/berjanji". 

Jadi semua sikap, perilaku dan keseluruhan hidup seorang prajurit TNI harus dijiwai oleh semangat keberagamaan yang tinggi. Semangat yang digariskan dan diwariskan oleh Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman.

Untunglah KSAD dan TNI telah bersikap profesional, menjaga akal sehat. Tidak tunduk begitu saja kepada tekanan buzzer dan Mahfud MD. Tidak tunduk dan larut dalam arus kebencian yang meracuni masyarakat.

Sekali lagi, salut dan hormat setinggi-tingginya.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait