Tradisi Paskah di Swedia dan Polandia, dari Perang Air Sampai Kostum ala Penyihir | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Dogo News

Tradisi Paskah di Swedia dan Polandia, dari Perang Air Sampai Kostum ala Penyihir

Ceknricek.com - Perayaan Paskah sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak umat Kristiani di seluruh penjuru dunia. Mereka biasanya melakukan perburuan telur yang dihiasi berbagai macam ornamen dan warna serta permen.

Namun di negeri Nordik seperti Swedia, perayaan yang selalu jatuh tiap 21 April itu dirayakan melalui tradisi yang mengingatkan semua orang pada perayaan 'Halloween'.

Dikutip dari laman Dogo News, Jumat (19/4), biasanya pada hari Kamis sebelum liburan, anak-anak Swedia berkostum ala penyihir yang akrab disebut ''påskkärringars''.

Mengenakan kostum seperti itu, mereka biasanya pergi dari satu pintu ke pintu rumah lain untuk mencari hadiah dengan imbalan kartu Paskah buatan tangan mereka sendiri.

Ritual itu dikaitkan dengan Pulau Blåkulla, yang terletak di lepas pantai timur Swedia di Laut Baltik. Menurut cerita rakyat setempat, para penyihir melakukan perjalanan ke pulau jahat dan magis itu pada hari Kamis, tepat sebelum Paskah atau Sabtu Suci untuk merencanakan trik.

Meskipun tidak jelas bagaimana mitos itu bisa mengarah pada tradisi liburan yang sangat menyenangkan ini, anak-anak Swedia pun tidak pernah mengeluh dan sangat menikmati tradisi tersebut. Mereka terus merayakan tradisi itu setiap tahunnya.

Perang Air di Polandia

Setiap tahun pada momen Senin Paskah, penduduk Polandia dan Ukraina turun ke jalan untuk melakukan festival 'perang air'. Festival satu ini disebut pula ''igusmigus-Dyngus'' atau Wet Monday.

Sumber: Dogo News

Dikutip dari laman Dogo News, Jumat (19/4), tradisi yang akan membuat siapapun yang memainkannya 'basah kuyup' tersebut, dapat ditelusuri kembali melalui momen pembaptisan Pangeran Polandia Mieszko I pada 966 Masehi.

Perang air ini dibarengi pula oleh parade dan pesta. Bahkan perayaannya pun sering berlangsung hingga dini hari berikutnya.

Saking uniknya, tidak heran jika tradisi ini juga diadopsi banyak negara dan kota di seluruh dunia, termasuk Kota Buffalo dan New York.



Berita Terkait