Ceknricek -- Setelah 14 hari melalui masa tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, akhirnya disepakati masa tanggap darurat dihentikan.
Melalui rapat koordinasi dan melihat situasi kondisi yang ada maka disepakati tanggap darurat berakhir pada Jumat (29/3). Dilanjutkan dengan transisi darurat menuju ke pemulihan selama 3 bulan yaitu 30 Maret 2019 hingga 27 Juni 2019. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, selama masa transisi darurat menuju pemulihan, hal-hal yang dilakukan di masa tanggap darurat dapat dilanjutkan kembali di transisi darurat kecuali pencarian korban.
"Status transisi darurat ini hanya administrasi saja agar dalam penanganan bencana dimungkinan kemudahan akses dalam penggunaan anggaran, pengerahan personil, logistik, peralatan dan lainnya," kata Sutopo, Sabtu (30/3).
Dampak banjir bandang Sentani bukan hanya di Distrik Sentani tetapi di empat distrik di Kabupaten Jayapura lainnya yakni Distrik Waibu, Distrik Sentani Barat, Distrik Ravenirara, Dan Distrik Depapre. Korban jiwa banjir bandang tercatat hingga kini sejumlah 112 orang meninggal dunia, dimana 105 orang di Kabupaten Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura.
Dari 112 orang meninggal dunia, 77 jenasah telah berhasil diidentifikasi oleh tim Inafis Polri sedangkan 35 jenasah belum berhasil diidentifikasi. Kebanyakan korban yang belum diidentifikasi adalah pendatang dari luar Papua yang tidak melaporkan diri ke dinas kependudukan atau aparat setempat sebelumnya. Dari 77 korban yang sudah teridentifikasi, 52 korban sudah diberikan santunan Rp 15 juta per korban kepada ahli warisnya.
"Korban luka 961 orang yaitu 153 orang luka berat dan 808 orang luka ringan. Korban hilang tercatat 17 orang. Setelah dilakukan pendataan, banyak korban dilaporkan hilang berhasil ditemukan di tempat pengungsian. Atau telah kembali ke keluarganya tetapi tidak melaporkan ke posko," jelas Sutopo.
Pendataan fisik sementara terdapat 2.287 rumah rusak, 59 sekolah, 5 jembatan, 2 Gereja, 3 kantor pemerintahan, 104 ruko rusak berat, 1 Pasar rusak berat dan 1 Puskesmas rusak berat.

Sumber : BNPB
"Penanganan darurat masih terus dilakukan. Sebanyak 7.321 personil gabungan masih melakukan penanganan di lapangan. Dengan berakhirnya masa tanggap darurat maka sebagian personil akan kembali ke daerahnya. Antisipasi berkurangnya personil ini telah disiapkan. Stok logistik untuk menangani pengungsi masih mencukupi hingga 14 hari mendatang," ungkapnya.
BNPB masih terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat ini. Selama transisi darurat pun pemerintah akan tetap mendampingi dan memberikan bantuan untuk korban bencana.