Ceknricek.com -- Putri Presiden AS Donald Trump sekaligus penasihat, Ivanka Trump disebut Islamofobia oleh warganet usai mengucapkan selamat hari raya Idul Adha melalui Twitter, Minggu (11/8). Islamofobia merupakan sikap ketakutan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan Islam. Istilah ini mewabah di negara-negara Barat seperti Amerika dan Eropa.
"Selamat hari Idul Adha bagi seluruh Muslim di belahan dunia. Semoga sehat dan bahagia," ungkap Ivanka.
Setelah memposting ucapan tersebut, ia dicemooh oleh salah seorang warganet dan dituduh Islamofobia karena hubungannya dengan pemerintahan Trump. Hal ini mengingat, Trump meregulasikan larangan perjalanan pada pengunjung dan imigran dari beberapa negara mayoritas Muslim di tahun 2017.
Foto: AFP
Baca Juga: Ivanka Trump Bicara Soal Pemberdayaan Perempuan di G20
"Ayahmu memberlakukan larangan Muslim," tulis pemimpin redaksi Mother Jones Clara Jeffery.
"Bagaimana ayahnya mencoba melarang semua Muslim memasuki Amerika Serikat," tulis seorang blogger Jeff Tiedrich.
Pada Februari 2017, Presiden Trump mengeluarkan Executive Order (EO) 13769 untuk melindungi bangsa dari masuknya teroris asing ke Amerika Serikat. Gedung Putih menggambarkan perintah itu sebagai upaya pencegahan untuk mengusir orang-orang berbahaya dari negara-negara Arab yang sebagian besar tidak stabil.
"Memburuknya kondisi di negara-negara tertentu karena perang, perselisihan, bencana, dan kerusuhan sipil meningkatkan kemungkinan bahwa teroris akan menggunakan segala cara yang mungkin untuk memasuki Amerika Serikat," ungkap EO 13769.
Munculnya larangan itu kemudian dilabeli rasis, Islamofobia, dan anti imigrasi. Ini sekaligus menempatkan Ivanka dalam kritik penuh dari komunitas Muslim.
"Bayangkan menjadi penasihat presiden yang menciptakan larangan Muslim dan men-tweet ini," tulis novelis Molly Jong Fast.
BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.