Ulang Tahun ke-58, Ini Sekilas Perjalanan Jokowi Hingga Jadi Presiden | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Merahputih

Ulang Tahun ke-58, Ini Sekilas Perjalanan Jokowi Hingga Jadi Presiden

Ceknricek.com -- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) genap berusia 58 tahun, Jumat (21/6). Ucapan demi ucapan menempatkan #HBDJokowi sebagai world trending topic di Twitter, menggantikan #ParodiSidangMK yang menempati puncak trending pada Kamis (20/6) malam.

Salah satu ucapan selamat datang dari komposer ternama, Addie MS, melalui akun Twitter-nya, @addiems, "Selamat berulang tahun, Pak @jokowi," kicau Addie. 

"Selamat Ulang Tahun Bapak Presiden @jokowi, semoga Bapak selalu sehat, panjang umur dan sukses selalu memimpin Bangsa Indonesia ... Aamiin YRA #doakumohon #ulangtahun," tulis politikus, Pramono Anung. 

Merujuk informasi yang dirilis biro pers Istana Kepresidenan, agenda Kepala Negara hari ini bersifat internal alias tidak untuk diliput. Namun, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, Jokowi biasanya tak pernah merayakan hari ulang tahun.

Mantan Gubernur DKI itu justru memilih menghabiskan hari jadinya dengan blusukan ke sejumlah tempat. Tahun lalu ketika berulang tahun yang ke-57, ia memilih meninjau proyek pembangunan Taxy Way dan Runway 3 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Jokowi-JK. Sumber: KapanLagi

Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961, Joko Widodo mengenyam pendidikan di SD Negeri 111 Tirtoyoso, Surakarta, SMP Negeri 1 Surakarta, dan SMA Negeri 6 Surakarta.

Tahun 1980-1985, ia melanjutkan jenjang studi di Universitas Gadjah Mada (UGM), di Fakultas Kehutanan Jurusan Teknologi Hasil Hutan.

Jokowi mulai bekerja pada saat berumur 12 tahun sebagai penggergaji kayu karena keadaan ekonomi yang menghimpit keluarganya. Tempat tinggal Jokowi semasa kecil pernah tergurus sebanyak tiga kali. Untuk memenuhi keperluan dan tambahan uang jajan sehari-harinya, Jokowi juga berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul.

JKW-Pengusaha Kayu. Sumber: Suara

Setelah lulus kuliahnya, Jokowi bekerja di Perusahaan Kertas BUMN bernama PT Kraft Aceh. Ia kembali ke Solo saat menunggu kelahiran anak pertamanya dan bekerja di CV Roda Jati, perusahaan milik pamannya.

Berbekal pengalaman selama bekerja di perusahaan pamannya, Jokowi mencoba untuk membuka usaha sendiri. 

Jkw-Tk kayu. Sumber: YouTube

Ia membuka perusahaan miliknya sendiri yang diberi nama CV Rakabu pada 1988. Nama Rakabu sendiri terinspirasi dari nama anak pertamanya yaitu Gibran Rakabuming. Bisnis mebel yang digelutinya berkembang pesat sampai mancanegara walaupun di awal-awal tahun berdirinya mengalami pasang surut.

Awal karier politik Jokowi bermula pada tahun 2005 saat Jokowi dicalonkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan dan berhasil menduduki kursi Wali Kota Solo.

JKW Blusukan. Sumber: Kompas

Dalam era kepemimpinannya sebagai Wali Kota Solo, Jokowi melakukan berbagai macam gebrakan. Salah satu programnya yang terkenal adalah 'blusukan', yaitu turun langsung untuk melihat keadaan kotanya. 

Mengutip Tribun, pada Pilkada tahun 2010, Jokowi kembali berhasil menjadi Walikota Surakarta. Pada masa kepemimpinannya, Jokowi dikenal sebagai sosok yang sederhana.

Tahun 2012, Jokowi diusung oleh PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati dan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Walaupun pada awalnya menolak, namun akhirnya Jokowi menyetujuinya. Saat itu Jokowi dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai wakilnya. 

Pasangan Jokowi-Ahok berhasil menjadi Jakarta 1 setelah Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Kebijakan Jokowi yang terkenal saat menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah 'kartu sakti'. Kartu-kartu tersebut adalah kartu Jakarta Sehat untuk kesehatan dan kartu Jakarta Pintar untuk pendidikan.

Saat masih menjabat sebagai orang nomor 1 di DKI Jakarta, pimpinan Partai PDI, Megawati memberi perintah agar Jokowi maju pada Pilpres 2014. Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi-JK diusung oleh 4 partai yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. Pasangan Jokowi-JK berhasil mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dengan perolehan 53,15% atau 70.997.833 suara.

Sumber: Tempo

Pada 20 Oktober 2014 Jokowi resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7. Pelantikan dilaksanakan di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta.

Tidak jauh berbeda dengan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Presiden Jokowi juga mengeluarkan 'kartu sakti', yaitu Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Jokowi memberi nama kabinetnya Kabinet Kerja.

Pada 2014 majalah internasional Times menjadikan Jokowi sebagai cover majalahnya. Jokowi mendapatkan gelar 'person of the year' karena dalam kurun waktu yang kurang dari sepuluh tahun berhasil menduduki kursi presiden dari posisi sebelumnya sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Majalah Times juga menobatkan Jokowi sebagai salah satu pemimpin terbaik di dunia.

Sumber: Suara.com

Pada Pilpres 2019 Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden didampingi oleh K.H. Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden. 

JKW-Maruf. Sumber: PosKota



Berita Terkait