Ungkap Rasa Syukur, Warga Temanggung bawa 1.000 Tenong Dalam Tradisi Nyadran | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: IniId

Ungkap Rasa Syukur, Warga Temanggung bawa 1.000 Tenong Dalam Tradisi Nyadran

Ceknricek.com -- Warga Desa Kembangsari di Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, membawa sekitar 1.000 tenong dalam Tradisi Nyadran yang berlangsung di lapangan desa setempat pada Jumat (3/5).

Dalam Tradisi Nyadran di Kembangsari, setiap keluarga membawa satu tenong, bakul bundar yang terbuat dari anyaman bambu, untuk mewadahi nasi dan lauk pauk yang biasanya meliputi ingkung ayam, ikan air tawar, telur, dan tempe.

Mereka berjalan berombongan menuju lapangan desa sambil membawa selembar daun pisang. Sesampainya di lapangan, mereka menghamparkan daun pisang itu rapat dengan daun pisang keluarga lain, dan meletakkan tenong di sisinya.

Pemuka agama setempat kemudian memimpin doa dan setelah itu makanan dikeluarkan dari dalam tenong dan ditaruh di daun pisang untuk dimakan bersama-sama.

Dilansir dari Antara, Kepala Desa Kembangsari Mujiyanto mengatakan, Nyadran merupakan tradisi tahunan yang dilakukan setiap Jumat pon bulan Ruwah (Sya'ban) menurut penanggalan Jawa.

"Kegiatan ini untuk memperingati berdirinya Desa Kembangsari, guna menghormati Kiai Ibrahim atau Mbah Jenggot, cikal bakal Desa Kembangsari," katanya.

Ia menambahkan tradisi itu merupakan bagian dari bentuk ungkapan rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan rezeki di Desa Kembangsari.

Desa Kembangsari merupakan tempat tinggal sekitar 1.500 keluarga. Dalam kegiatan ini setiap keluarga membawa satu tenong.

"Kegiatan ini kami laksanakan bersama-sama, intinya untuk mempererat kebersamaan atau kerukunan warga Desa Kembangsari," kata Mujiyanto.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan Nyadran sudah dimulai Kamis (3/5), ketika warga bersih-bersih makam dan ziarah kubur para leluhur dan malamnya melaksanakan sadranan di dusun masing-masing.



Berita Terkait