Cerknricek.com -- Untuk pertama kalinya sejak pendirian republik oleh Mustafa Kemal Attaturk pada 1923 silam, Turki akhirnya mengizinkan pembangunan gereja baru. Dikutip dari deutsche welle, Selasa, (6/7) Presiden Recep Tayyip Erdogan turut menghadiri upacara peletakkan batu bertama di Istanbul yang disiarkan stasiun televisi nasional.
Rumah ibadah baru tersebut milik Gereja Ortodoks Suriah dan didesain untuk menampung sekitar 700 orang jemaah. Saat ini sekitar 17.000 penganut Kristen Ortodoks Suriah di Istanbul hanya memiliki satu gereja yang berjarak jauh. Gereja yang baru ini dibangun di dekat bandar udara Ataturk di seberang selat Bosporus.
Erdogan menyebut kelompok Kristen di Turki sebagai ‘putra-putri tanah air.’ “Sudah merupakan tanggungjawab negara untuk memenuhi kebutuhkan kaum minoritas itu dengan mengizinkan pembangunan rumah ibadah", ujar Erdogan. Dia juga menyebut gereja baru yang baru akan rampung dalam waktu dua tahun itu turut memperkaya khazanah budaya Turki.
Sebelumnya, kaum minoritas Kristen sejak pendirian Republik Turki oleh Ataturk, hanya diizinkan merenovasi gereja lama, tanpa boleh membangun rumah ibadah baru. Namun, pada 2009 silam Erdogan mendukung gereja mencari lahan baru untuk lokasi pembangunan. Namun baru 2015 silam Perdana Menteri Ahmet Davutoglu memberikan lampu hijau bagi rencana konstruksi.
Meski demikian, birokrasi Turki masih menunda proses konstruksi hingga akhirnya dikeluarkan tahun ini.
Lahan yang digunakan untuk pembangunan saat ini sebenarnya sudah disumbangkan Gereja Katolik kepada masyarakat lokal sejak 1868 dan digunakan sebagai tempat pemakaman. Pada 1950 pemerintah mengambilalih lahan tersebut dan menyerahkan perawatannya pada pemerintah kota.
Konstitusi Turki yang disusun pada era Ataturk sejatinya bernafaskan laisisme yang memisahkan negara dan agama. Namun pada praktiknya minoritas agama di luar Islam Sunni seringkali mengalami diskriminasi. Pemerintah Turki secara resmi ikut mengakui Gereja Ortodoks Yunani, Armenia, Suriah, dan Yahudi sebagai minoritas agama.