Vaksin Bukan Satu-satunya Solusi Akhir Tangani COVID-19 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Freepik)

Vaksin Bukan Satu-satunya Solusi Akhir Tangani COVID-19

Ceknricek.com -- Keyakinan masyarakat bahwa COVID-19 hanya bisa diatasi dengan vaksin perlu ditinjau kembali. Vaksinasi COVID-19 bukan satu-satunya solusi penanganan virus corona.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, (25/10/20), vaksin bukan solusi akhir dalam penanganan COVID-19.

Upaya pencegahan penularan virus corona juga tetap digencarkan dan digiatkan kepada masyarakat.

“Program vaksinasi bukanlah sebuah solusi akhir penanganan pandemi corona,” katanya.

Lebih lanjut, Ede demikian sapaannya mengimbau semua elemen masyarakat tetap menggiatkan kampanye pencegahan COVID-19 dengan melibatkan semua pihak. Keterlibatan elemen masyarakat bertujuan agar bisa menjangkau langsung masyarakat di tingkat akar rumput serta efektif menekan penularan corona.

“Melibatkan seluruh unsur dan komponen bangsa secara lebih luas hingga menjangkau langsung masyarakat di lapisan akar rumput,” tambahnya.

Sementara pemerintah sejauh ini sudah melakukan berbagai cara dalam penanganan pandemi, mulai dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga berusaha mendapatkan vaksin COVID-19.

Seperti diketahui, ada dua jalur yang ditempuh pemerintah dalam pengadaan vaksin COVID-19, pertama jalur kerja sama dengan perusahaan pembuat vaksin seperti Sinovac, Sinopharm, Cansino, AstraZeneca dan Group 42 dari Uni Emirat Arab.

Sedangkan jalur kedua yakni jalur mandiri dengan  membuat vaksin sendiri. Vaksin yang dikenal dengan nama vaksin Merah Putih itu merupakan kerja sama Lembaga Bio Molekuler Eijkman dengan PT Bio Farma.

Saat ini vaksin Sinovac sudah masuk dalam tahap uji klinis fase tiga oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Uji klinis fase 3 menjadi tahapan akhir sebelum mendapat emergency use authorization (EUA) dari BPOM RI.

Sementara itu, sembari menanti tersedianya vaksin, pemerintah melalui Satgas COVID-19, terus menerus mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Selain vaksin, protokol kesehatan disebut sebagai satu-satunya obat mujarab untuk mencegah penularan COVID-19.

Baca juga: Jadwal Vaksin COVID-19 Kemungkinan Besar Molor

Baca juga: Pulau Jawa Sebaiknya Jadi Prioritas Roadmap Vaksinasi dan Pemulihan Ekonomi



Berita Terkait