Wapres: Pembangunan Ekonomi Syariah dan Konvensional Harus Bersinergi | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Antaranews.com

Wapres: Pembangunan Ekonomi Syariah dan Konvensional Harus Bersinergi

Ceknricek.com -- Sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam, maka sudah seyogyanya ekonomi syariah di Indonesia bisa berkembang dengan baik. Meski demikian, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ekonomi konvensional yang masih umum digunakan secara internasional.

Untuk itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak boleh dibenturkan dengan konsep ekonomi konvensional. Menurut Wapres Ma’ruf, baik ekonomi syariah dan ekonomi konvensional harus berjalan beriringan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Upaya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah hendaknya dilakukan tidak dengan cara membenturkan dengan kemajuan ekonomi dan keuangan konvensional. Pengembangan ekonomi syariah dan konvensional harus saling bersinergi," kata Wapres Ma'ruf saat menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEII) di Gedung Direktorat Jenderal Pajak Jakarta, Jumat (13/12) seperti dilansir Antara.

Menurut Ma’ruf, konsep ekonomi konvensional yang selama ini telah berjalan baik di Indonesia dapat terus diterapkan. Saat ini ide pengembangan ekonomi syariah bisa menjadi pelengkap untuk semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Obat Itu Bernama Ekonomi Syariah

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari indikator naiknya peringkat Indonesia ke posisi 4 dari 131 negara dalam hal pengembangan ekonomi syariah berdasarkan data Islamic Finance Development Indicator (IFDI) Tahun 2019.

Meski demikian, wapres menilai prestasi Indonesia di IFDI tersebut masih harus diperbaiki dengan lebih menggali potensi ekonomi dan keuangan syariah seperti meningkatkan ekspor produk halal, perbankan dan asuransi syariah, serta dana sosial seperti wakaf dan zakat.

"Zakat kita baru mencapai 3,5 persen dari potensi yang menurut survei lebih dari Rp230 triliun, begitu juga wakaf kita yang potensinya besar sekali. Maka kita harapkan nanti social fund ini dapat kita himpun sebanyak mungkin untuk mendorong pengembangan investasi di Indonesia," kata Ma’ruf.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait