Ceknricek.com -- Kebijakan karantina wilayah atau lockdown jamak dilakukan sejumlah otoritas dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
Apakah lockdown efektif dan dianjurkan untuk mencegah virus corona? Menurut utusan khusus Direktur Jenderal WHO dokter David Nabarro, karantina wilayah bukanlah solusi yang dianjurkan.
Lembaga kesehatan milik PBB ini sama sekali tidak menganjurkan penerapan karantina wilayah atau lockdown sebagai cara mengendalikan wabah corona. Nabarro dalam wawancara dengan media Inggris The Spectator menyebutkan lockdown berpotensi menimbulkan krisis ekonomi dan sosial.
"Kami meminta kepada semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian (wabah). Kembangkan sistem yang lebih baik untuk hal ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Nabarro menyebutkan lockdown menimbulkan dampak ekonomi dan kemiskinan secara global. Ia mengambil contoh sektor pariwisata, seperti di Karibia atau wilayah Pasifik yang terpukul karena tidak ada turis.
"Lihatlah yang terjadi dengan tingkat kemiskinan, tampaknya kita akan mengalami angka kemiskinan dunia yang berlipat ganda pada tahun depan. Sebetulnya ini adalah malapetaka global yang mengerikan," ujar dia.
Menurutnya, karantina wilayah hanya menyebabkan masyarakat miskin akan bertambah miskin.
"Lockdown hanya memberikan satu konsekuensi yang tidak boleh diremehkan, yaitu membuat masyarakat miskin menjadi jauh lebih miskin," tegas Nabarro.
Dalam beberapa kasus, lockdown hanya bisa dibenarkan untuk memberikan waktu kepada pemerintah setempat untuk mengatur, mengelompokan dan menyeimbangkan kembali sumber daya sehingga selanjutnya mengambil jalan tengah penanganan pandemi COVID-19.
Dalam artikel yang dinukil Ceknricek, Senin, (12/10/20) Nabarro menyatakan bahwa kondisi saat ini memang menjadi tantangan yang rumit bagi para pemimpin negara.
"Diperlukan suatu jalan tengah, karena terlalu banyak pembatasan akan merusak kehidupan masyarakat dan memancing kebencian, sementara 'virus yang dibiarkan menyebar' akan menimbulkan banyak kematian," tulis Nabarro.
Jalan tengah di masa pandemi COVID-19 bisa diterapkan dengan tiga hal yang saling berkaitan, yakni langkah pencegahan setiap saat, layanan tes-telusur-isolasi, serta kebijakan yang jelas dari para pengambil kebijakan.
Baca juga: 281 WNI yang Tertahan di India Akibat Karantina Wilayah Dipulangkan ke Indonesia
Baca juga: Hikmah yang Bisa Dipetik Selama Masa-Masa Sulit Pandemi COVID-19